Sumber foto: Canva

Screen Time pada Anak: Batasan dan Alternatif Sehat

Tanggal: 23 Apr 2025 18:29 wib.
Dalam era digital yang semakin berkembang, fenomena screen time atau waktu yang dihabiskan di depan layar telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi anak-anak. Dengan kehadiran smartphone, tablet, dan televisi, anak-anak kini memiliki akses mudah ke berbagai konten yang menarik dan menghibur. Namun, seiring dengan semakin tingginya penggunaan alat elektronik, muncul pula pertanyaan mengenai batasan yang tepat bagi anak dalam menjalani screen time serta alternatif sehat yang dapat diaplikasikan.

Screen time memiliki dua sisi yang harus dipahami dengan bijak. Di satu sisi, penggunaan perangkat digital dapat memberikan manfaat edukatif. Banyak aplikasi dan permainan interaktif yang dapat mendukung pembelajaran, meningkatkan keterampilan kognitif, dan menawarkan hiburan yang bermanfaat. Namun, di sisi lain, terlalu banyak screen time dapat berdampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental anak. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan waktu berlebihan di depan layar cenderung mengalami gangguan tidur, masalah kesehatan mental, serta risiko obesitas yang lebih tinggi.

Pakar kesehatan merekomendasikan agar orang tua memberlakukan batasan waktu yang sehat ketika datang ke screen time. Untuk anak-anak usia 2 hingga 5 tahun, disarankan agar mereka tidak menghabiskan lebih dari satu jam setiap hari untuk aktivitas berbasis layar yang bersifat individu. Sedangkan untuk anak-anak usia di atas 6 tahun, orang tua harus menetapkan batasan waktu yang spesifik sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan keluarga. Selain itu, penting untuk memperhatikan konten yang diakses oleh anak, memastikan bahwa mereka berinteraksi dengan media yang berkualitas dan sesuai dengan usia mereka.

Batasan screen time bisa menjadi tantangan, tetapi ada banyak alternatif sehat yang dapat diterapkan. Salah satunya adalah mendorong anak untuk melakukan aktivitas fisik yang menyenangkan. Berpartisipasi dalam olahraga, bermain di luar rumah, atau hanya berjalan-jalan di taman dapat membantu anak mengurangi ketergantungan pada layar. Aktivitas fisik tidak hanya baik untuk kesehatan tubuh, tetapi juga berdampak positif pada kesehatan mental dan sosial anak.

Selain itu, orang tua dapat memperkenalkan kegiatan kreatif yang menarik bagi anak. Menggambar, mewarnai, atau beraktivitas dalam proyek kerajinan tangan dapat merangsang imajinasi anak dan mengalihkan perhatian mereka dari layar. Aktivitas seperti membaca buku bersama juga merupakan alternatif yang sangat baik, karena tidak hanya dapat mengurangi waktu layar, tetapi juga meningkatkan kemampuan bahasa dan keterampilan sosial anak.

Keterlibatan dalam kegiatan keluarga dapat menjadi alternatif screen time yang sangat bermanfaat. Mengatur waktu khusus untuk bermain board games, melakukan memasak bersama, atau menonton film secara bergantian dengan batasan waktu yang jelas dapat membantu mengurangi waktu anak di depan layar sambil memperkuat ikatan keluarga. Selain itu, melibatkan anak dalam kegiatan luar rumah, seperti berkemah atau hiking, juga memberikan pengalaman berharga yang tidak dapat digantikan oleh pengalaman digital.

Penting juga untuk menanamkan kebiasaan penggunaan media yang bijak. Mengajak anak berdiskusi tentang konten yang mereka lihat, mengajari mereka cara menggunakan teknologi dengan bertanggung jawab, dan memperkenalkan mereka pada sumber informasi yang baik dapat membantu mereka menjadi pengguna media yang lebih kritis dan cerdas.

Menerapkan batasan screen time pada anak memang memerlukan usaha dan konsistensi, tetapi dengan pendekatan yang tepat dan berbagai alternatif sehat yang ada, orang tua dapat memastikan bahwa anak-anak mereka tumbuh dengan seimbang dan sehat di era digital ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved