Sumber foto: Google

Remaja Minim Edukasi Reproduksi, Risiko Kehamilan Dini dan Penyakit Seksual Meningkat!

Tanggal: 17 Mei 2025 14:31 wib.
Tampang.com | Masih banyak remaja di Indonesia yang tidak mendapatkan pendidikan kesehatan reproduksi secara komprehensif. Akibatnya, angka kehamilan di luar nikah dan penyebaran penyakit menular seksual (PMS) di kalangan usia muda meningkat signifikan.

Minimnya Informasi di Sekolah dan Rumah
Topik kesehatan reproduksi masih dianggap tabu dibahas, baik di lingkungan keluarga maupun pendidikan formal. “Anak-anak belajar dari internet yang belum tentu sumbernya benar,” ujar Fitri Anindita, pendidik seksualitas remaja.

Dampak Serius: Kehamilan Dini dan Risiko Kesehatan
Banyak remaja putri mengalami kehamilan dini, dengan risiko komplikasi kehamilan dan putus sekolah. Sementara itu, kasus PMS seperti HIV dan gonore juga meningkat di kelompok usia muda.

Kebutuhan akan Kurikulum dan Pendekatan Ramah Remaja
Pemerintah perlu menyusun kurikulum yang sensitif namun informatif, serta memberikan pelatihan guru dan tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi reproduksi dengan pendekatan yang tidak menghakimi.

Peran Orang Tua dan Komunitas
Pendidikan reproduksi tidak hanya tanggung jawab sekolah, tapi juga orang tua dan komunitas. Pendekatan dialog terbuka menjadi kunci utama dalam membangun pemahaman remaja terhadap tubuh dan risiko seksual.

Kesehatan Reproduksi, Fondasi Masa Depan Generasi Muda
Dengan edukasi yang tepat, remaja bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan dan menjaga kesehatan diri. Ini bukan soal moralitas, tapi soal hak atas informasi dan perlindungan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved