Ramai Diperbincangkan, Diet Intermittent Fasting Ternyata Tak Cocok untuk Semua Orang
Tanggal: 22 Mei 2025 09:55 wib.
Tampang.com | Intermittent fasting atau puasa berkala tengah menjadi tren di kalangan masyarakat urban sebagai metode diet populer. Namun, tidak semua orang cocok menerapkan pola makan ini, karena bisa menimbulkan risiko kesehatan jika dilakukan tanpa pengawasan.
Apa Itu Intermittent Fasting?
Intermittent fasting adalah pola makan yang mengatur waktu makan dan puasa dalam periode tertentu, seperti metode 16:8 (16 jam puasa, 8 jam makan) atau 5:2 (makan normal selama 5 hari, puasa 2 hari dalam seminggu). Banyak yang mengklaim metode ini efektif menurunkan berat badan dan memperbaiki metabolisme.
Manfaat yang Ditawarkan
Penelitian menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat membantu mengurangi kadar gula darah, menurunkan risiko penyakit jantung, dan meningkatkan kesehatan otak. Selain itu, diet ini dianggap praktis karena tidak mengatur jenis makanan, hanya waktunya.
Tidak Cocok untuk Semua Kondisi
Meski populer, pola diet ini tidak disarankan untuk penderita diabetes, ibu hamil, orang dengan gangguan makan, serta individu dengan kondisi medis tertentu. Efek samping seperti pusing, lemas, dan gangguan konsentrasi juga kerap terjadi di fase awal.
“Intermittent fasting bisa bermanfaat, tapi harus disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing,” jelas dr. Andini, ahli gizi klinis.
Konsultasi Sebelum Mencoba Sangat Dianjurkan
Sebelum mencoba pola diet ini, penting untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter. Penyesuaian jadwal makan dan asupan nutrisi juga perlu diperhatikan agar tidak berdampak negatif pada kesehatan.