Rahasia Olahraga Piñata? Ini Kenapa Raket Bisa Bikin Otak Tajam di Usia Tua!
Tanggal: 28 Jun 2025 09:32 wib.
Saat usia bertambah, otak kita cenderung mengalami penurunan fungsi. Mulai dari kesulitan mengingat hingga risiko kondisi seperti demensia dan Alzheimer semakin meningkat. Namun, menurut Dr. Avinish Reddy, ahli umur panjang, sebuah kebiasaan sederhana dapat membantu menjaga kesehatan otak: yaitu berolahraga. Bukan hanya soal kesehatan jantung atau otot, ternyata jenis olahraga tertentu bisa menjaga ketajaman otak—apalagi olahraga yang melibatkan kombinasi gerak dan strategi mental.
Olahraga Raket: Solusi Otak Awet di Usia Senja
Dr. Reddy merekomendasikan olahraga raket seperti tenis dan pickleball karena gerak cepat dan respons instan yang dibutuhkan. Menurutnya, olahraga ini efektif mengurangi risiko Parkinson dan demensia.
Gerakan mendadak, memukul bola, berpindah posisi—semuanya memerlukan koordinasi tangan dan mata yang tinggi. Ini bukan hal sepele. Seiring bertambahnya usia—khususnya setelah 60 tahun—fungsi otak seperti koordinasi ini bisa menurun bila tak dijaga lewat aktivitas fisik dan nutrisi yang cukup .
Mengapa Gerakan Tangan dan Mata Penting?
Bagi banyak dari kita, koordinasi tangan-mata adalah bagian rutin kehidupan: menyetir, meraih pegangan, hingga memasukkan kunci ke lubang pintu. Tapi seiring berjalannya waktu, kemampuan ini bisa merosot tanpa disadari. Laporan dari Harvard Health Publishing menyebut penurunan fungsi ini sebagai dampak alami penuaan—tanpa stimulasi dan latihan yang tepat, area otak yang bertanggung jawab perlahan menurun .
Raket dan Otak: Koneksi yang Menguatkan
Menurut terapis okupasi Jennifer Packard (Harvard Health Publishing, 2021), olahraga raket memberikan tantangan unik:
Bola bergerak cepat, mengharuskan reaksi segera
Lokasi bola tak selalu dalam pandangan, kadang datang dari samping atau belakang
Tangan dan lengan bergerak penuh kendali untuk mengembalikannya
“Otak Anda harus mengontrol tangan dan lengan tidak hanya di tempat yang dapat Anda lihat, tetapi juga di tempat yang tidak dapat Anda lihat”
Ini melatih bagian otak yang mengatur koordinasi dan memori motorik, yang cenderung melemah seiring usia.
Plus Sisi Sosial: Olahraga Tak Hanya Fisik
Olahraga beregu atau berpasangan seperti tenis juga memberikan manfaat sosial:
Bertemu orang baru
Menjalin relasi
Aktivitas bersama
Penelitian menunjukkan bahwa hubungan sosial yang positif dapat meningkatkan kebahagiaan dan longevity. Interaksi menambah kualitas hidup dan dukungan emosional—yang juga berdampak langsung pada kesehatan mental dan fisik.
Olahraga Apa Selain Raket?
Meski tenis dan pickleball sangat disarankan, olahraga lainnya juga punya manfaat bagi otak:
Senam otak dan senam keseimbangan: menantang koordinasi dan stabilitas
Bermain alat musik: tangan dan mata bekerja sama lewat notasi visual dan nada
Tantangan kognitif: seperti puzzle, sudoku, atau strategi papan—meski bukan fisik, tetap penting untuk menjaga plasticity otak
Kuncinya adalah memilih aktivitas yang memadukan gerak, kecepatan reaksi, dan pengambilan keputusan—dengan senang dan sustainable.
Tips Memulai Olahraga Raket untuk Otak Lebih Tajam
Pilihan olahraga: tenis, pickleball, bulu tangkis—yang seru dan mudah diakses
Frekuensi: minimal 2–3 kali seminggu, selama 30–60 menit
Teknik & instruksi: mulai dengan pelatih untuk teknik yang tepat
Fokus pada reaksi: gunakan bola ringan atau latihan refleks
Nikmati prosesnya: biar tak cepat bosan, pilih teman dan lokasi menyenangkan
Olahraga raket bukan sekadar hobi atau olahraga fisik—melainkan cara efektif menjaga ketajaman otak dan mencegah penurunan kognisi seiring bertambahnya usia. Kombinasi gerak cepat, koordinasi, strategi mental, dan interaksi sosial membuat tenis dan pickleball jadi pilihan unggul untuk menjaga otak tetap muda. Mulailah sejak sekarang, agar ‘senyum tajam’ bukan hanya saat melihat lawan di lapangan, tetapi juga anak cucu dan kehidupan panjang penuh kualitas.