Sumber foto: iStock

Rahasia Nasi Dingin: Solusi Cerdas Bagi Penderita Diabetes yang Tak Bisa Lepas dari Nasi!

Tanggal: 20 Apr 2025 08:50 wib.
Bagi masyarakat Indonesia, nasi putih adalah makanan pokok yang nyaris tak tergantikan. Rasanya belum lengkap jika belum makan nasi, meskipun sudah mengonsumsi makanan berat lainnya. Namun, di balik kenikmatannya, nasi putih menyimpan potensi risiko bagi kesehatan, terutama bagi penderita diabetes.

Nasi putih dikenal memiliki indeks glikemik (IG) yang tinggi, artinya dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula dalam darah setelah dikonsumsi. Inilah mengapa penderita diabetes kerap disarankan untuk membatasi asupan nasi putih agar tidak memicu lonjakan glukosa yang berbahaya. Tapi, apakah ini berarti mereka harus benar-benar berhenti makan nasi?

Ternyata tidak. Kabar baiknya, ada cara cerdas dan sederhana agar tetap bisa menikmati nasi putih tanpa harus mengorbankan kesehatan, terutama bagi mereka yang ingin menjaga kestabilan gula darah.

Studi Ilmiah Ungkap Hubungan Antara Nasi dan Risiko Diabetes

Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Diabetes Care pada tahun 2020 mengungkapkan bahwa konsumsi nasi putih dalam jumlah tinggi berkaitan erat dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Penelitian ini melibatkan ribuan responden dan menyimpulkan bahwa pola makan tinggi karbohidrat olahan seperti nasi putih berkontribusi terhadap resistensi insulin dan lonjakan gula darah.

Namun, sebelum kamu buru-buru meninggalkan nasi putih selamanya, penelitian lanjutan memberi secercah harapan. Ternyata, cara penyajian nasi bisa memengaruhi dampaknya terhadap tubuh, khususnya terkait kadar glukosa.

Kuncinya Ada di Suhu Nasi: Panas vs Dingin

Kebanyakan orang Indonesia terbiasa makan nasi dalam keadaan hangat atau bahkan panas, baru saja matang dari rice cooker. Padahal, kebiasaan ini justru membuat gula darah melonjak lebih tinggi. Dalam penelitian yang diterbitkan oleh Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, ditemukan bahwa nasi yang telah didinginkan selama 24 jam, lalu dipanaskan kembali, menghasilkan respons glukosa darah yang jauh lebih rendah dibanding nasi yang dikonsumsi dalam keadaan panas.

Bahkan, kamu tidak harus selalu memasukkan nasi ke dalam kulkas. Membiarkan nasi dingin di suhu ruang selama beberapa jam saja sebelum disantap juga memberikan manfaat serupa. Proses pendinginan ini mengubah struktur pati dalam nasi, menghasilkan lebih banyak pati resisten yang sulit dicerna oleh tubuh. Hasilnya, gula darah tidak melonjak setinggi saat mengonsumsi nasi panas.

Apa Itu Pati Resisten dan Mengapa Penting?

Pati resisten (resistant starch) adalah jenis karbohidrat yang tidak langsung dicerna oleh tubuh di usus halus. Karena tidak segera dipecah menjadi glukosa, jenis pati ini lebih lambat memengaruhi kadar gula darah dan justru mendukung kesehatan pencernaan serta kontrol berat badan.

Dalam studi yang dipublikasikan di PubMed Central, nasi yang sudah dingin terbukti memiliki kadar pati resisten lebih tinggi, yang memberikan efek perlindungan bagi penderita diabetes. Selain memperlambat peningkatan gula darah, pati resisten juga mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus dan memberikan rasa kenyang lebih lama.

Bonus Tambahan: Kalori Lebih Rendah

Tidak hanya lebih baik untuk gula darah, nasi dingin juga memiliki kalori 50–60% lebih rendah dibandingkan nasi panas! Ini adalah kabar baik bagi siapa saja yang sedang menjalani program diet atau penurunan berat badan, tapi masih kesulitan melepaskan konsumsi nasi.

Dengan beralih ke nasi dingin, kamu tidak hanya menjaga kadar glukosa tetap stabil, tapi juga mengurangi asupan kalori secara signifikan. Cara ini cukup sederhana, murah, dan tidak membutuhkan alat khusus—cukup dengan memasak nasi seperti biasa, menyimpannya dalam kulkas semalaman, dan menghangatkannya kembali saat ingin dikonsumsi.

Tips Praktis Konsumsi Nasi untuk Penderita Diabetes:



Masak nasi putih seperti biasa, lalu dinginkan selama minimal 12–24 jam di dalam kulkas sebelum dikonsumsi.


Saat ingin dimakan, nasi bisa dipanaskan kembali atau dikonsumsi dalam suhu ruang.


Hindari menyantap nasi dalam keadaan baru matang karena kadar glukosanya cenderung lebih tinggi.


Padukan nasi dingin dengan lauk tinggi serat dan protein untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan menambah rasa kenyang.


Gunakan beras merah atau beras hitam sebagai variasi untuk menambah serat dan antioksidan.



Nikmati Nasi Tanpa Rasa Khawatir

Kebiasaan makan nasi tak perlu dihilangkan sepenuhnya, apalagi bagi masyarakat yang sudah menjadikannya makanan utama sehari-hari. Namun, penting untuk memahami bahwa cara penyajian nasi dapat memberikan dampak besar terhadap kesehatan.

Dengan mendinginkan nasi terlebih dahulu sebelum dikonsumsi, kamu bisa menikmati manfaat luar biasa seperti gula darah yang lebih stabil, kalori yang lebih rendah, dan pencernaan yang lebih sehat. Metode sederhana ini sangat cocok diterapkan oleh penderita diabetes maupun mereka yang ingin menjalani gaya hidup sehat tanpa harus meninggalkan nasi.

Mulai sekarang, yuk ubah kebiasaan kecil ini demi dampak besar bagi kesehatan jangka panjang!
Copyright © Tampang.com
All rights reserved