Sumber foto: antara

Puluhan Warga Jember Keracunan Massal Diduga Akibat Takjil Gratis

Tanggal: 4 Apr 2024 14:34 wib.
Pada Minggu (31/3/2024) malam di Jember, Jawa Timur, sebuah insiden kurang menyenangkan menimpa puluhan warga. Mereka diduga mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi takjil gratis yang dibagikan di jalan. Akibatnya, mereka harus mendapatkan perawatan medis di unit gawat darurat (UGD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mayang.

"Keluhan yang dirasakan para korban rata-rata sakit perut, mual, muntah, dan diare setelah 2 hingga 3 jam mengonsumsi takjil yang dibagikan di jalan," kata Kepala Puskesmas Mayang, Hamid Dwi Supriyanto.

Pihak puskesmas telah menangani para korban dengan upaya medis yang memadai. Sebagian korban yang kondisinya membaik, diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, ungkapnya.

Lebih dari 50 orang dilaporkan mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, dan diare, namun berkat tindakan cepat petugas medis, seluruh korban dapat ditangani di Puskesmas Mayang tanpa perlu merujuk ke rumah sakit.

"Alhamdulillah, semua sudah tertangani, namun ada yang masih dirawat di puskesmas dan ada yang sudah pulang karena kondisinya membaik," tambahnya.

Disebutkan bahwa keterbatasan kamar rawat inap di Puskesmas Mayang membuat sebagian pasien harus dirawat di ruang aula dengan karpet dan tikar sebagai alas tidur.

Hamid juga menjelaskan bahwa korban keracunan takjil tidak hanya berasal dari Kecamatan Mayang, tetapi juga ada dari Kecamatan Kalisat dan Pakusari, yang kebetulan melintas di lokasi bagi-bagi takjil di Kecamatan Mayang.

"Untuk memastikan penyebab keracunan tersebut, petugas akan mengambil sampel makanan takjil dan memeriksanya di laboratorium," kata Hamid.

Sementara itu, Kepala Desa Mayang, Ely Febriyanto, menyatakan bahwa warga desanya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil secara gratis di tepi jalan.

"Makanan takjil yang mereka masak sendiri itu dibagikan kepada warga sekitar dan mereka yang melintas di jalan raya Desa Mayang, namun pada malam itu banyak warga yang mengeluh sakit perut dan muntah-muntah," ungkapnya.

Kejadian keracunan massal yang menimpa warga Jember ini tentu menarik perhatian masyarakat atas keamanan dan kualitas makanan yang dikonsumsi. Sebagai konsumen, kita harus memastikan bahwa makanan yang kita konsumsi telah memenuhi standar keamanan pangan.

Menurut data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), keracunan makanan seringkali disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur yang berkembang pada makanan. Oleh karena itu, kebersihan dan keamanan dalam proses pembuatan serta penyajian makanan menjadi sangat penting untuk mencegah terjadinya keracunan makanan.

Selain itu, penting juga untuk selalu memeriksa kualitas makanan sebelum mengonsumsinya. Pastikan makanan telah dimasak dengan baik, menggunakan bahan baku yang segar, dan disimpan dalam kondisi yang higienis. Jika memiliki keraguan terhadap makanan yang dikonsumsi, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Kejadian keracunan massal di Jember ini juga memicu perhatian terhadap peran masyarakat dalam menjaga kualitas makanan yang disajikan, terutama dalam kegiatan sosial seperti bagi-bagi takjil. Penting untuk memastikan bahwa takjil yang dibagikan telah memenuhi standar keamanan pangan dan diproses dengan baik sesuai dengan pedoman kebersihan makanan.

Saat menyelenggarakan kegiatan bakti sosial berupa bagi-bagi makanan, para penyelenggara diharapkan untuk memperhatikan aspek keamanan pangan dengan memastikan kebersihan dari bahan baku hingga penyajian kepada konsumen. Langkah pencegahan yang lebih ketat, seperti pengawasan dari pihak berwenang, juga perlu ditingkatkan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

Keberhasilan menjaga keamanan pangan bukan saja tanggung jawab produsen makanan, tetapi juga tanggung jawab bersama masyarakat untuk saling menjaga dan memastikan bahwa makanan yang disajikan aman untuk dikonsumsi. Dengan upaya yang sungguh-sungguh, diharapkan insiden keracunan massal seperti yang dialami oleh warga Jember tidak terulang dan kualitas makanan di masyarakat dapat terjaminsecara optimal.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved