PT Konimex Mengakui Efek Samping Anemia Aplastik pada Obat Paramex, BPOM Terlibat

Tanggal: 25 Apr 2024 10:08 wib.
Berita mengenai perubahan efek samping obat sakit kepala Paramex yang disertai dengan risiko anemia aplastik telah menarik perhatian publik. Dalam sebuah pernyataan resmi, Chief Executive Officer PT Konimex, Rachmadi Joesoef, menegaskan bahwa penambahan keterangan mengenai efek samping tersebut sudah melalui proses registrasi obat sesuai dengan aturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Menurut Rachmadi, instruksi untuk mencantumkan informasi mengenai efek samping risiko anemia aplastik merupakan hasil dari registrasi obat dan telah sesuai dengan ketentuan yang menyertai Nomor Izin Edar dari BPOM DTL 7813003810A1. Hal ini menunjukkan bahwa PT Konimex telah mematuhi regulasi BPOM terkait dengan informasi keterangan obat yang diberikan kepada konsumen.

Lebih lanjut, Rachmadi menekankan bahwa Paramex juga telah mencantumkan aturan pakai serta dosis yang sesuai dengan peraturan BPOM pada kemasan. Obat ini hanya diperuntukkan untuk penggunaan sakit kepala dan sakit gigi, dan hanya boleh dikonsumsi jika gejala muncul, serta harus dihentikan setelah gejala hilang.

Sementara itu, BPOM juga memberikan pernyataan terkait pencantuman informasi efek samping risiko anemia aplastik pada kemasan Paramex. Menurut Kepala Biro Kerja Sama dan Humas BPOM RI, Noorman Effendi, penambahan risiko anemia aplastik sebagai efek samping obat harus tetap dicantumkan dalam kemasan, sesuai dengan persetujuan BPOM saat perpanjangan izin edar pada 5 November 2020.

Dalam penjelasannya, Noorman menegaskan bahwa meskipun frekuensi risiko anemia aplastik ini tergolong jarang, dengan insiden satu kasus per satu juta pengguna, penggunaan obat Paramex harus tetap diinformasikan mengenai adanya risiko tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa BPOM telah berkomitmen untuk melindungi konsumen dengan memastikan informasi yang akurat dan jelas terkait dengan efek samping obat.

Penambahan keterangan mengenai risiko anemia aplastik pada kemasan obat Paramex menjadi bukti bahwa PT Konimex dan BPOM bekerja sama untuk memberikan informasi yang transparan kepada masyarakat terkait dengan penggunaan obat yang aman dan terpercaya. Dengan adanya aturan yang ketat terkait pencantuman informasi efek samping tersebut, diharapkan konsumen dapat lebih berhati-hati dan memahami risiko yang mungkin terjadi ketika mengonsumsi obat Paramex.

Sebagai informasi tambahan, anemia aplastik merupakan penyakit langka di mana sumsum tulang gagal memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada fungsi tubuh yang serius, serta memerlukan penanganan medis yang tepat dan segera. Oleh karena itu, informasi mengenai risiko anemia aplastik pada kemasan obat Paramex menjadi sangat penting bagi konsumen untuk tetap waspada terhadap kemungkinan efek samping yang mungkin terjadi.

Melalui keterbukaan informasi dan kerja sama antara produsen obat seperti PT Konimex dan lembaga pengawas obat seperti BPOM, diharapkan masyarakat dapat lebih percaya dan yakin dalam menggunakan produk obat khususnya dalam hal ini Paramex. Adanya kesadaran akan efek samping yang mungkin terjadi juga harus terus ditingkatkan, sehingga konsumen dapat lebih proaktif dalam memahami risiko yang terkait dengan penggunaan obat-obatan. Hal ini akan berdampak positif bagi keselamatan dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Penting bagi setiap pihak terkait, baik produsen obat, lembaga pengawas obat, maupun konsumen untuk terus menjaga komunikasi yang baik dan menjalankan peran masing-masing dalam menjaga keamanan, kualitas, dan informasi yang akurat terkait dengan penggunaan obat. Dengan demikian, aspek keamanan dan kualitas obat bisa terus terjaga dengan baik, sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi kesehatan masyarakat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved