Pria Usia 30-an Wajib Tahu: Ini Ciri dan Risiko Kanker Prostat Sejak Dini
Tanggal: 20 Mei 2025 22:16 wib.
Tampang.com | Bagi pria usia 30-an, menjaga kesehatan reproduksi bukanlah hal yang bisa ditunda. Salah satu ancaman serius yang perlu dikenali sejak dini adalah kanker prostat, yaitu salah satu jenis kanker paling umum yang menyerang pria, terutama di usia 50 tahun ke atas. Meski lebih sering muncul di usia lanjut, potensi pemicunya bisa mulai berkembang sejak lebih muda tanpa disadari.
Apa Itu Kanker Prostat?
Menurut Mayo Clinic, kanker prostat terjadi ketika sel-sel abnormal mulai tumbuh secara tidak terkendali di dalam kelenjar prostat—organ kecil yang terletak di bawah kandung kemih dan mengelilingi uretra. Prostat berperan penting dalam produksi cairan semen yang membawa sperma.
Ketika kanker berkembang, sel-sel sehat di prostat akan digantikan oleh sel kanker. Dalam kondisi yang lebih lanjut, kanker dapat menyebar ke luar prostat (disebut metastasis), terutama ke tulang dan kelenjar getah bening. Bahkan, dalam beberapa kasus, penyebaran bisa mencapai hati, paru-paru, otak, hingga organ vital lainnya.
Gejala Kanker Prostat yang Perlu Diwaspadai
Kanker prostat sering kali tumbuh perlahan dan tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Namun, ada beberapa tanda awal yang patut diperhatikan:
Muncul darah dalam urine atau air mani
Frekuensi buang air kecil meningkat, terutama di malam hari
Sulit memulai buang air kecil atau aliran urine terasa lemah
Rasa nyeri atau terbakar saat buang air kecil
Jika kanker telah menyebar ke organ lain, gejalanya bisa berkembang menjadi:
Nyeri punggung atau tulang
Disfungsi ereksi
Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
Kelelahan ekstrem
Lemahnya kekuatan pada lengan atau kaki
Inkontinensia urine (sering ngompol)
Namun, penting diketahui bahwa gejala-gejala tersebut tidak selalu berarti kanker. Beberapa kondisi lain seperti hiperplasia prostat jinak (BPH) atau prostatitis juga bisa menimbulkan keluhan serupa.
Pemeriksaan dan Diagnosis Dini
Deteksi dini kanker prostat sangat krusial untuk meningkatkan peluang pengobatan berhasil. Menurut Cleveland Clinic, ada beberapa metode skrining dan diagnostik yang umum dilakukan, seperti:
Pemeriksaan rektal digital (DRE) untuk meraba ukuran dan tekstur prostat
Tes darah PSA (Prostate-Specific Antigen) yang mengukur kadar antigen spesifik prostat dalam darah
Jika ada kecurigaan kanker, dokter mungkin akan menyarankan biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan prostat untuk analisis laboratorium
Biopsi merupakan satu-satunya metode pasti untuk memastikan keberadaan kanker dan menilai tingkat agresivitasnya.