Potensi Tanaman Pangan Sebagai Pengobatan Kanker: Dari Jambu Biji Hingga Kelapa Sawit
Tanggal: 14 Mei 2025 18:42 wib.
Tampang.com | Kanker tetap menjadi tantangan kesehatan global yang serius, dengan angka kejadian dan kematian yang terus meningkat, terutama di negara-negara berkembang. Meskipun kemajuan dalam terapi konvensional seperti kemoterapi dan radioterapi sudah cukup pesat, kebutuhan akan pengobatan yang lebih aman dan efektif tetap mendesak. Di tengah tantangan ini, beberapa tanaman pangan mulai mendapatkan perhatian karena kandungan senyawa bioaktifnya yang diyakini memiliki potensi sebagai agen antikanker.
Tanaman-Tanaman yang Berpotensi Menjadi Obat Kanker
Dalam sebuah tinjauan ilmiah yang dimuat di Future Integrative Medicine, para peneliti mengidentifikasi sejumlah tumbuhan yang memiliki potensi sebagai pengobatan kanker. Beberapa tanaman yang ditemukan memiliki sifat antikanker tersebut antara lain:
Spondias mombin (Kedondong Hutan)
Tanaman ini mengandung karotenoid dan flavonoid seperti quercetin, yang diketahui dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker, mendorong kematian sel (apoptosis), serta mengurangi stres oksidatif. Quercetin juga mempengaruhi jalur sinyal yang berhubungan dengan kanker, seperti PI3K/Akt dan MAPK.
Xanthosoma sagittifolium (Talas Liar)
Talas liar memiliki efek terhadap sel leukemia, termasuk menghambat siklus sel dan mencegah angiogenesis, yaitu pembentukan pembuluh darah baru yang dibutuhkan tumor untuk tumbuh. Kandungan flavonoid dan taninnya berperan penting dalam mekanisme ini.
Elaeis guineensis (Kelapa Sawit)
Minyak kelapa sawit mengandung tokotrienol, komponen vitamin E yang memiliki sifat antioksidan dan antikanker. Tokotrienol terbukti efektif dalam mengurangi viabilitas sel kanker payudara dan menghentikan siklus sel kanker.
Irvingia gabonensis (Mangga Afrika)
Mangga Afrika kaya akan flavonoid, tanin, dan senyawa gallotannin yang ditemukan di bijinya. Tumbuhan ini berperan dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh, mengatur jalur metabolik, dan memicu apoptosis sel kanker.
Allium cepa (Bawang Merah)
Bawang merah mengandung senyawa organosulfur dan flavonoid yang dapat menghambat proliferasi sel kanker, mengaktifkan enzim detoksifikasi, dan membantu mengatasi resistensi terhadap obat kanker.
Blighia sapida (Ackee)
Tanaman ackee mengandung flavonoid dan asam fenolat yang berpotensi menghambat jalur sinyal ERK5, yang berperan penting dalam kanker payudara, serta melindungi DNA dari kerusakan