Pola Makan Tinggi Gula Diam-Diam Picu Inflamasi, Bukan Sekadar Bikin Gemuk!

Tampang.com | Banyak orang masih menganggap konsumsi gula hanya berhubungan dengan peningkatan berat badan. Padahal, dampaknya jauh lebih kompleks. Pola makan tinggi gula terbukti memicu inflamasi atau peradangan kronis dalam tubuh, yang bisa menjadi akar dari berbagai penyakit serius.

Gula Tinggi, Tubuh 'Membara' dari Dalam
Setiap kali seseorang mengonsumsi makanan manis—baik itu dari gula pasir, sirup jagung tinggi fruktosa, atau makanan olahan lainnya—tubuh melepaskan respon inflamasi sebagai bentuk perlindungan alami. Jika hal ini terjadi terus-menerus, sistem kekebalan akan mengalami kelelahan dan justru menimbulkan kerusakan jaringan.

Inflamasi kronis dapat berkontribusi pada penyakit jantung, diabetes tipe 2, artritis, hingga gangguan autoimun.

Tidak Terlihat Tapi Berisiko Tinggi
Yang membuat inflamasi berbahaya adalah sifatnya yang tidak langsung terasa. Banyak orang tidak menyadari gejalanya, seperti kelelahan berkepanjangan, nyeri sendi ringan, atau sulit berkonsentrasi—semuanya bisa menjadi tanda awal dari peradangan tersembunyi akibat konsumsi gula berlebih.

Makanan Sehari-hari yang Perlu Diwaspadai
Sumber gula tersembunyi sering kali datang dari makanan yang dianggap ‘biasa saja’, seperti saus botolan, sereal sarapan, roti kemasan, hingga minuman teh kemasan. Sekalipun tidak terasa manis, kandungan gulanya bisa sangat tinggi.

“Bukan hanya yang terasa manis. Banyak makanan harian kita yang ternyata mengandung gula tambahan tinggi,” jelas ahli gizi klinis Rika Savitri.

Langkah Sederhana Mengurangi Gula
Mengganti minuman manis dengan air putih, memperbanyak konsumsi buah utuh dibanding jus kemasan, serta membaca label nutrisi saat belanja adalah awal yang efektif untuk menekan asupan gula harian.

Tubuh memang tetap butuh glukosa, tapi dalam jumlah yang wajar. Fokus pada makanan alami dan minim proses adalah kunci menjaga keseimbangan.