Pola Makan Remaja yang Buruk Pengaruhi Otak dan Perilaku Masa Dewasa
Tanggal: 20 Agu 2017 16:56 wib.
Tikus jantan yang diberi makanan yang kekurangan asam lemak omega-3 menunjukkan perilaku kecemasan dan kinerja buruk pada memorinya di masa dewasa. Hal ini ditunjukan oleh penelitian baru yang diterbitkan dalam The Journal of Neuroscience. Studi tersebut menunjukkan bahwa kecukupan nutrisi dan gizi pada masa remaja sangat penting untuk penyempurnaan otak dan perilaku saat masa dewasa.
Struktur dan fungsi otak terus berubah sepanjang masa remaja, pada saat bersamaan remaja semakin bertambah mandiri dan mulai membuat pilihan makanan mereka sendiri. Karena makanan berkalori tinggi dan bermutu rendah cenderung lebih terjangkau daripada makanan sehat dan bergizi, remaja mungkin akan memilih makanan yang hanya memiliki sedikit kandungan nutrisi penting untuk kesehatan otak seperti asam lemak tak jenuh ganda omega-3 (n-3 PUFA). Nutrisi-nutrisi tersebut tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia sendiri dan harus diperoleh dari makanan seperti ikan dan sayuran.
Oliver Manzoni dan rekannya memberi makan tikus diet seimbang sampai awal masa remaja, ketika beberapa tikus beralih ke makanan yang kurang mengandung n-3 PUFA. Tikus yang diberi makan makanan yang buruk selama masa remaja memiliki kandungan n-3 PUFA yang menurun di korteks prefrontal medial dan nukleus accumbens di masa dewasa dibandingkan dengan tikus kontrol. Diet berkualitas rendah mengganggu kemampuan otak untuk menyesuaikan koneksi antara neuron di daerah ini.