Pneumonia Bilateral: Penyakit Mematikan yang Merenggut Nyawa Paus Fransiskus—Apa yang Harus Kita Waspadai?
Tanggal: 23 Apr 2025 19:17 wib.
Sebelum wafat pada usia 88 tahun, Paus Fransiskus sempat berjuang melawan pneumonia bilateral, sebuah infeksi serius yang menyerang kedua paru-paru sekaligus. Kondisi ini menjadi perhatian dunia karena tingkat keparahannya, terutama bagi lansia dan individu dengan penyakit penyerta.
Apa Itu Pneumonia Bilateral?
Pneumonia bilateral, atau dikenal juga sebagai pneumonia ganda, adalah infeksi yang mempengaruhi kedua sisi paru-paru. Infeksi ini menyebabkan peradangan pada jaringan paru dan dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Ketika kedua paru-paru terinfeksi, kapasitas paru untuk menukar oksigen menurun drastis, meningkatkan risiko gagal napas.
Gejala yang Harus Diwaspadai
Gejala pneumonia bilateral seringkali lebih berat dibandingkan pneumonia biasa. Beberapa gejala yang umum meliputi:kompas.id
Demam tinggi
Batuk kering atau berdahak
Sesak napas
Nyeri dada saat bernapas atau batuk
Kelelahan ekstremAlodokter+2Beautynesia+2DokterSehat+2CNN Indonesia+15DokterSehat+15rspp.co.id+15CNN Indonesia+15rspp.co.id+15DokterSehat+15Alodokter+9Alodokter+9Halodoc+9
Dalam beberapa kasus, pasien juga mengalami mual, muntah, dan diare. Pemeriksaan radiologi seperti CT scan dapat menunjukkan pola khas yang disebut "ground glass opacity," menandakan adanya peradangan atau luka pada jaringan paru.
Siapa yang Paling Rentan?
Lansia, seperti Paus Fransiskus, merupakan kelompok yang paling rentan terhadap pneumonia bilateral, terutama jika memiliki kondisi medis lain seperti penyakit jantung, diabetes, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Infeksi ini juga dapat menjadi komplikasi dari penyakit lain, termasuk COVID-19.
Diagnosis dan Pemeriksaan
Untuk mendiagnosis pneumonia bilateral, dokter biasanya melakukan:
Rontgen atau CT scan dada
Tes fungsi paru
Bronkoskopi
Biopsi paru (dalam kasus tertentu)
Pemeriksaan ini membantu menentukan penyebab infeksi dan tingkat keparahan penyakit, sehingga pengobatan dapat disesuaikan dengan kondisi pasien.
Pengobatan dan Penanganan
Pengobatan pneumonia bilateral tergantung pada penyebab infeksinya:
Infeksi bakteri: Diberikan antibiotik yang sesuai.
Infeksi virus: Diberikan antivirus seperti Remdesivir atau Molnupiravir.
Peradangan berat: Diberikan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan.
Dalam kasus yang parah, pasien mungkin memerlukan:
Oksigen tambahan atau ventilator
Obat imunosupresif untuk meredakan peradangan kronis
Perawatan intensif di rumah sakit
Pencegahan dan Kesadaran
Kasus pneumonia bilateral yang dialami Paus Fransiskus menjadi pengingat akan bahaya penyakit ini. Pneumonia bukan sekadar flu berat; penyakit ini dapat berkembang menjadi kondisi yang mengancam jiwa, terutama bagi kelompok usia lanjut atau individu dengan daya tahan tubuh lemah.
Pencegahan terbaik adalah dengan menjaga kesehatan paru-paru melalui:
Vaksinasi terhadap pneumonia dan influenza
Menghindari paparan asap rokok dan polusi
Menjaga kebersihan tangan dan lingkungan
Mengelola kondisi medis kronis dengan baikHello Sehat+3Alodokter+3Halodoc+3
Pneumonia bilateral adalah penyakit serius yang memerlukan perhatian medis segera. Dengan mengenali gejala dan faktor risikonya, kita dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat dan menghindari komplikasi yang berbahaya.