PJK Pembunuh Terbesar, Ketahui Gejala dan Pencegahannya

Tanggal: 30 Apr 2018 21:05 wib.
PJK adalah Penyakit Jantung Koroner. SARS, Flu Burung, dan Demam Berdarah Dengue boleh jadi merupakan penyakit populer, namun dari sisi kematian yang ditimbulkan, ketiganya masih kalah jauh dibandingkan PJK. PJK adalah penyebab kematian nomor satu di Indonesia sejak tahun 1991. Lebih parah lagi, PJK biasanya menyerang orang pada usia produktif dan datangnya tiba-tiba tanpa kompromi.

Fungsi jantung adalah memompa darah ke seluruh jaringan tubuh melalui serangkaian pembuluh darah tanpa pernah berhenti sejak manusia berada dalam rahim ibu. Setelah beredar di seluruh tubuh, darah kembali ke jantung, lalu dipompa ke dalam paru-paru dan dibersihkan dan diperkaya dengan oksigen. Oleh sebab itu darah merupakan alat transportasi yang penting dalam tubuh manusia. Darah juga dialirkan ke organ usus dan hati sehingga dapat menyerap zat makanan. Oksigen dan zat makanan merupakan kebutuhan penting seluruh organ tubuh.

Untuk melakukan kerja kerasnya, jantung mendapat pasokan zat makanan dan oksigen melalui pembuluh darah koroner. Bila jantung dipacu untuk bekerja lebih keras, misalnya dalam keadaan stress kejiwaan atau stress fisik (olahraga, begadang, aktivitas seksual, dll), maka jantung memerlukan aliran darah yang lebih deras melalui pembuluh darah koroner. Masalah timbul bila terjadi penyempitan rongga pembuluh darah koroner oleh berbagai sebab sehingga jantung kekurangan zat makanan dan oksigen. Akibatnya, beberapa bagian jaringan jantung menjadi rusak.

Risiko terserang PJK dapat digolongkan menjadi dua faktor. Pertama, faktor risiko yang tak dapat dimodifikasi. Dalam golongan ini termasuk riwayat PJK dalam keluarga, usia, dan gender. Kedua, faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Dalam kategori ini termasuk kebiasaan merokok, obesitas, kurang olahraga, stress kejiwaan, kolesterol dan tekanan darah tinggi. Masing-masing faktor harus ditafsirkan dan ditanggulangi dalam konteks profit risiko secara menyeluruh pada tiap individu. Faktor risiko PJK bersifat multiplikatif, artinya faktor risiko meningkat secara mencolok bila ditemukan beberapa faktor pada satu individu.

Gejala dan Pencegahan

Nyeri dada merupakan salah satu indikasi yang dicurigai sebagai gejala penyakit jantung. Beberapa karakteristik nyeri dada pada PJK adalah: (1) Dada terasa seperti tertekan / tertindih beban; (2) Nyeri dada yang tak dapat ditentukan letaknya; (3) Nyeri dada yang terjadi saat kerja fisik dan menghilang saat istirahat; (4) Nyeri yang menjalar dari dada kiri ke pundak, leher, lengan, dll; (5) Sakit dan nyeri dapat terjadi di daerah ulu hati.

Mencegah lebih baik dari mengobati. Oleh karena itu sangat penting bagi masyarakat untuk melakukan usaha pencegahan dengan menghindari dan mengendalikan faktor-faktor risiko PJK, menerapkan pola hidup sehat, dan secara teratur memeriksakan diri ke dokter untuk general check up. Tak ada salahnya jika kita menjadikan situasi ini sebagai momentum untuk lebih memperhatikan kesehatan jantung kita.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved