Sumber foto: Google

Persiapan dan Tips Sehat untuk Jemaah Haji Lansia dan Penderita Penyakit Kronis

Tanggal: 26 Mei 2025 12:19 wib.
Tampang.com | Setiap tahun, ribuan jemaah haji asal Indonesia, banyak di antaranya lansia dan penderita penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, atau gangguan jantung, berangkat menunaikan ibadah ke Tanah Suci. Agar perjalanan spiritual ini tetap lancar dan aman, persiapan kesehatan sejak jauh-jauh hari menjadi kunci utama.

dr. Kelly Kuswidi Yanto, Sp.JP, dokter yang menangani Visitasi KKHI Madinah 2024, membagikan sejumlah panduan penting khususnya bagi jemaah lansia dan mereka dengan kondisi medis khusus.


Persiapan Kesehatan Sebelum Berangkat

Sebelum berangkat, pemeriksaan kesehatan menyeluruh dan konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan. Menurut dr. Kelly, bagi penderita hipertensi, penting untuk menjaga tekanan darah di bawah 140/90 mmHg, sementara penderita diabetes harus mengontrol gula darah sewaktu di bawah 200 mg/dL dengan HbA1C kurang dari 7 persen.

Calon jemaah juga wajib melengkapi vaksinasi, termasuk vaksin meningitis meningokokus, untuk mencegah risiko infeksi selama di Tanah Suci. Olahraga ringan seperti jalan kaki selama 30 menit setiap hari bisa membantu meningkatkan kebugaran tubuh guna menghadapi aktivitas ibadah yang padat.


Menjaga Kondisi Tubuh Selama Ibadah

Cuaca panas dan aktivitas fisik yang cukup berat selama haji meningkatkan risiko heat stroke. "Kalau memungkinkan, lakukan ibadah di dalam tenda dan hindari aktivitas berat saat matahari sedang terik," pesan dr. Kelly.

Istirahat cukup, makan teratur, dan membawa camilan sehat seperti kurma atau biskuit penting untuk menjaga energi. Jemaah disarankan minum air minimal 200 mililiter tiap jam, termasuk air zamzam, serta menggunakan oralit bila perlu untuk mencegah dehidrasi. Selain itu, penggunaan pelindung seperti topi, payung, kacamata hitam, masker, dan alas kaki sangat dianjurkan.


Tips Khusus untuk Jemaah Lansia

Bagi jemaah lansia, penting untuk menyesuaikan intensitas aktivitas dengan kondisi fisik. Jangan memaksakan diri, dan manfaatkan waktu istirahat sebelum dan sesudah menjalankan ibadah seperti tawaf atau sai.

Dr. Kelly mengingatkan agar jemaah lansia rutin makan tepat waktu dan membawa camilan sebagai sumber energi cadangan. Minum air secara teratur dan gunakan alat pelindung diri, seperti semprotan air, kaus kaki, pelembap, dan tabir surya guna mencegah kulit kering dan iritasi akibat paparan sinar matahari.


Dukungan Tambahan untuk Penderita Penyakit Kronis

Jemaah dengan kondisi jantung atau PPOK dianjurkan menggunakan kursi roda atau memanfaatkan bantuan badal saat menjalankan ritual lempar jumrah agar tetap aman dan nyaman. Selain itu, datang lebih awal ke masjid dapat membantu menghindari kerumunan dan mengurangi risiko stres.


Dengan persiapan matang dan perhatian ekstra pada kesehatan, ibadah haji bagi lansia dan penderita penyakit kronis bisa berjalan dengan lancar dan penuh khusyuk.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved