Sumber foto: Google

Permen Manis dan Batuk Pada Anak, Apa Ada Hubungannya?

Tanggal: 25 Jan 2025 12:56 wib.
Banyak orangtua yang merasa khawatir ketika anak mereka batuk setelah mengkonsumsi permen. Beberapa bahkan melarang anak mengkonsumsi permen sama sekali karena takut efek buruknya bagi kesehatan. Sebenarnya, apakah ada hubungan antara permen manis dan batuk pada anak? Berikut penjelasan yang mungkin dapat membantu Anda memahami masalah ini.

Permen, terutama yang mengandung pemanis buatan, sering kali dianggap sebagai penyebab batuk pada anak. Beberapa jenis permen, terutama yang berwarna cerah atau memiliki rasa yang sangat manis, dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan. Hal ini terjadi karena kandungan gula atau pemanis buatan yang ada dalam permen bisa merangsang tenggorokan dan saluran pernapasan.

Ketika anak mengkonsumsi permen yang mengandung bahan kimia seperti pemanis buatan, tenggorokan mereka dapat menjadi lebih sensitif, yang berpotensi memicu batuk. Pemanis buatan seperti aspartam, sakarin, atau sorbitol terkadang sulit dicerna oleh tubuh dan dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan atau tenggorokan, yang kemudian memicu batuk.

Selain pemanis buatan, permen juga mengandung pewarna kimiawi, yang kadang kala menambah potensi iritasi. Salah satu bahan pewarna yang banyak ditemukan dalam permen adalah FD&C Red No.3 (Pewarna Merah). Pewarna kimiawi ini telah dilarang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) karena dapat berpotensi menimbulkan efek buruk bagi kesehatan.

Pewarna seperti ini bisa menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada anak-anak yang sensitif, yang pada gilirannya bisa memicu batuk atau gejala lain seperti gatal di tenggorokan atau hidung tersumbat. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk lebih berhati-hati dalam memilih permen yang dikonsumsi anak, terutama yang mengandung pewarna atau bahan kimia berbahaya.

Bagi orangtua yang khawatir dengan batuk yang muncul setelah anak mengkonsumsi permen, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah atau mengurangi risiko tersebut:


Pilih Permen dengan Bahan Alami


Carilah permen yang terbuat dari bahan alami tanpa pemanis buatan atau pewarna kimia. Permen yang menggunakan pemanis alami seperti madu atau stevia cenderung lebih aman untuk tenggorokan anak.


Batasi Konsumsi Permen


Pembatasan konsumsi permen manis pada anak adalah langkah yang baik untuk menjaga kesehatan gigi dan tenggorokan. Jika anak batuk setelah mengkonsumsi permen, lebih baik mengurangi jumlah permen yang diberikan.


Pastikan Anak Minum Air Cukup


Setelah makan permen, pastikan anak cukup minum air putih untuk membantu membersihkan sisa gula atau bahan kimia yang mungkin menempel di tenggorokan.


Pilih Permen yang Sesuai dengan Usia


Pilih permen yang sesuai dengan usia anak dan tidak mengandung bahan-bahan yang berpotensi mengiritasi tenggorokan atau menyebabkan reaksi alergi.

Meskipun permen tidak selalu langsung menyebabkan batuk pada semua anak, konsumsi permen yang berlebihan atau permen dengan kandungan kimia tertentu memang berpotensi memicu iritasi tenggorokan dan meningkatkan risiko batuk. Oleh karena itu, sebagai orangtua, penting untuk memilih permen yang aman dan mengawasi pola konsumsi permen anak agar tidak berdampak negatif pada kesehatan mereka.

Jika batuk terus berlanjut atau disertai gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved