Sumber foto: iStock

Peringatan Kanker Akibat Alkohol: Fakta Baru yang Mengejutkan dari Peneliti AS

Tanggal: 5 Jan 2025 12:45 wib.
Tampang.com | Para peneliti di Amerika Serikat telah menemukan fakta baru yang menghubungkan konsumsi alkohol dengan meningkatnya risiko penyakit kanker. Dokter bedah umum AS, Dr. Vivek Murthy, menyatakan bahwa minuman beralkohol dapat meningkatkan risiko terkena setidaknya tujuh jenis kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, dan hati.

Temuan ini menyoroti perlunya kesadaran akan bahaya konsumsi alkohol dan mendorong untuk mempertimbangkan ulang pedoman tentang batas konsumsi alkohol.

Dr. Vivek Murthy mendesak agar pedoman tentang batas konsumsi alkohol dievaluasi ulang, sehingga masyarakat dapat mempertimbangkan risiko terkena kanker sebelum memutuskan untuk mengonsumsi alkohol.

Hal ini menyerupai peringatan yang tertera pada kemasan rokok yang telah ada. Saat ini, pedoman diet AS merekomendasikan untuk pria agar mengonsumsi dua atau kurang minuman alkohol per hari, dan untuk wanita satu atau kurang minuman alkohol per hari.

Menurut Dr. Murthy, konsumsi alkohol merupakan penyebab kanker ketiga yang dapat dicegah di AS, setelah tembakau dan obesitas. Konsumsi alkohol bertanggung jawab atas sekitar 100.000 kasus kanker dan 20.000 kematian akibat kanker setiap tahun di AS, jumlah ini lebih besar dari kematian akibat kecelakaan lalu lintas terkait alkohol.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mengumumkan bahwa tidak ada tingkat konsumsi alkohol yang benar-benar aman, bahkan konsumsi alkohol dalam jumlah sedikit dapat membahayakan kesehatan.

Dampak temuan ini terhadap industri minuman beralkohol tidak dapat diabaikan. Beberapa perusahaan minuman alkohol, seperti Diageo, Pernod Ricard, Anheuser-Busch InBev, dan Heineken, mengalami penurunan nilai saham hingga hampir 3% setelah peringatan ini menjadi publik.

Meskipun demikian, asosiasi industri minuman beralkohol, seperti Distilled Spirits Council of the United States (DISCUS), sempat menunjukkan penelitian yang menyatakan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah sedang dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan. Namun, penelitian tersebut tetap menegaskan bahwa tidak seorang pun seharusnya mengonsumsi alkohol dengan alasan kesehatan.

Keberadaan industri minuman beralkohol juga telah memicu kontroversi. Beberapa ilmuwan menuding bahwa industri tersebut telah menyesatkan masyarakat mengenai risiko terkena kanker akibat konsumsi alkohol.

Mereka menunjukkan adanya bias anti-alkohol dalam sebuah studi tahun 2017. Namun, DISCUS membantah tuduhan tersebut dengan menyebutkan bahwa para peneliti memiliki kecenderungan anti-alkohol dan membawakan studi mereka secara selektif.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved