Peringatan Baru! Kelelahan Digital Picu Gejala Mirip Burnout, Banyak yang Tak Sadar
Tanggal: 25 Mei 2025 00:46 wib.
Tampang.com | Dalam era serba daring, kelelahan digital atau digital fatigue menjadi fenomena baru yang mulai banyak dialami, terutama oleh pekerja remote, pelajar online, hingga pengguna aktif media sosial. Yang mengejutkan, gejalanya mirip burnout, tapi sering diabaikan karena tampak “biasa saja”.
Apa Itu Digital Fatigue?
Digital fatigue adalah kondisi lelah fisik dan mental akibat paparan layar yang berlebihan dan terus-menerus. Mulai dari meeting Zoom tanpa jeda, multitasking di beberapa perangkat sekaligus, hingga scroll tanpa henti di media sosial—semua menyumbang tekanan yang tidak terlihat.
Gejalanya Sering Disalahartikan
Banyak orang mengira hanya sekadar lelah atau kurang tidur. Padahal, gejala kelelahan digital bisa mencakup sakit kepala, mata kering, konsentrasi menurun, emosi labil, dan rasa jenuh ekstrem terhadap hal-hal yang biasa dinikmati.
Anak Muda Paling Rentan
Generasi muda yang hidup dengan ritme digital tinggi jadi kelompok paling terdampak. Mereka sering merasa 'kosong' setelah sesi daring panjang atau scroll medsos berjam-jam, tanpa menyadari bahwa itu adalah tanda tubuh minta istirahat.
Cara Mengatasinya: Detox Digital Bertahap
Ahli kesehatan menyarankan menerapkan "screen break" atau jeda layar secara berkala, seperti aturan 20-20-20: tiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan ke objek 20 kaki selama 20 detik. Batasi notifikasi tidak penting, atur waktu layar, dan luangkan waktu untuk aktivitas fisik ringan.
Waspadai, Jangan Sampai Terlambat
Jika terus diabaikan, kelelahan digital bisa berkembang menjadi burnout kronis atau masalah kesehatan mental lain. Mengenali tanda awal dan membentuk pola penggunaan teknologi yang sehat bisa jadi solusi sederhana namun krusial.