Peran Orangtua dalam Mewarisi Nilai Kesehatan Bagi Anak

Tanggal: 28 Apr 2024 07:03 wib.
Tubuh manusia tidak dirancang untuk diam. Aktivitas fisik adalah kunci utama untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Bahkan, jika manusia saja yang terlalu lama tidak bergerak akan menderita, apalagi mobil yang hanya diam teronggok di garasi.

Namun, mengapa sedikit orang yang mau berusaha untuk aktif bergerak?

Gaya hidup manusia dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, salah satunya adalah kebiasaan dalam keluarga. Pola makan sehari-hari juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan di masa depan. Binatang tuapun, termasuk kakek nenek kita, jarang mengalami gangguan kesehatan seperti obesitas, diabetes, atau kanker.

Lantas, dari mana asal penyakit-penyakit tersebut?

Makanan kemasan telah menjadi pilihan utama di era modern ini. Jika kita bandingkan menu sarapan sekarang dengan 10 tahun yang lalu, bisa kita lihat bahwa keluarga-keluarga pada masa sekarang ternyata sudah tidak lagi punya waktu untuk menyiapkan sarapan yang sehat. Mereka lebih memilih makanan kemasan yang instan seperti nugget atau jenis makanan kemasan lainnya yang dapat diproses dengan cepat.

Makanan kemasan sejatinya tidak baik bagi tubuh, terutama jika dikonsumsi sebagai menu sarapan. Banyak studi yang menunjukkan bahwa makanan kemasan, atau dalam istilah lainnya, ultra-processed food, tidak memenuhi standar gizi yang diperlukan oleh tubuh. Jangan terkecoh dengan tulisan di belakang kemasan yang memuat klaim gizi yang tinggi; sebab itu merupakan trik pemasaran untuk menarik pembeli.

Selain itu, minuman kemasan yang mengandung soda, tinggi gula, dan pewarna juga dapat menimbulkan masalah pada organ tubuh seperti lambung, ginjal, dan hati. Hal ini disebabkan oleh keengganan kaum ibu masa kini untuk melakukan usaha ekstra dalam memasak makanan sehat bagi keluarga. Mereka lebih memilih untuk berdalih sibuk karena harus segera pergi bekerja.

Akibatnya, banyak anak yang kurang memahami pentingnya makanan sehat dan dampaknya bagi tubuh. Hal ini terjadi karena orang tua tidak memahami betapa pentingnya nilai kesehatan dan mereka mewariskan kebiasaan buruk ini pada anak-anak mereka.

Ketika anak-anak berada di sekolah, mereka cenderung untuk lebih memilih makanan kemasan daripada makanan sehat. Kebutuhan akan kenyang diutamakan tanpa mempertimbangkan gizi yang dikandung. Akibatnya, tubuh anak-anak lambat laun terkontaminasi oleh zat-zat berbahaya. Pekerjaan ginjal menjadi semakin sulit, usus tidak mampu menyaring nutrisi dengan baik, dan pancreas harus bekerja keras memproduksi insulin.

Minuman dengan kandungan gula tinggi, makanan manis, dan pewarna dapat memicu beragam penyakit pada tubuh anak. Mayoritas dari ini disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman kemasan setiap hari.

Kasus obesitas pada anak bukanlah hal yang aneh lagi, padahal 10 tahun yang lalu hal ini mungkin mustahil terjadi. Lebih buruk lagi, remaja yang masih berusia belasan tahun sudah terkena diabetes tanpa menyadarinya. Ini adalah pembunuh yang merayap secara diam-diam!

Orang dewasa juga tampak lebih santai dalam menghadapi masalah kesehatan. Ketika memasuki pasar swalayan, mereka membawa pulang keranjang belanja penuh dengan makanan dan minuman kemasan, dan membiarkan anak-anaknya berbelanja sesuai keinginan tanpa memberikan peringatan mengenai dampak kesehatan di masa depan.

Para orang tua telah gagal mendidik anak-anak mereka tentang pentingnya kesehatan. Hal ini mencerminkan ketidakpahaman akan metabolisme tubuh yang masih sangat lemah di kalangan mereka.

Gaya hidup instan mendorong orang tua untuk membesarkan anak dengan perhatian yang minim terhadap kesehatan. Hal ini mungkin terlihat wajar di masa lalu ketika makanan dan minuman kemasan masih sangat terbatas. Namun, saat ini, periklanan makanan dan minuman sangat gencar, termasuk dalam iklan yang tayang di papan reklame, smartphone, dan jalanan.

Apakah orang tua sudah tidak lagi memperhatikan kesehatan anak, sehingga mereka membiarkan anak-anak mengonsumsi makanan dan minuman kemasan tanpa batasan?

Anak-anak zaman sekarang sangat malas untuk bergerak. Mereka diajak pergi ke sekolah dengan mobil atau sepeda motor, makanan disiapkan oleh orang tua, dan mereka melakukan kebiasaan rebahan. Mayoritas anak memang memiliki kebiasaan tersebut.

Sekali lagi, peran orang tua sangatlah penting dalam membentuk kebiasaan dan gaya hidup anak-anak. Jika orang tua terbiasa mengonsumsi makanan instan dan minuman kemasan, tentunya anak-anak mereka akan mengikuti langkah tersebut.

Oleh karena itu, para ibu memiliki kendali penuh dalam membentuk gaya hidup sehat bagi keluarga mereka. Tidak perlu mahal, karena bahan baku untuk makanan sehat itu sebenarnya banyak tersedia. Para ibu hanya perlu mempelajari makanan-makanan yang bergizi bagi tubuh, terutama untuk menu sarapan di pagi hari.

Mulailah untuk menjauhi konsumsi gula atau makanan manis di pagi hari, karena hal tersebut tidak hanya buruk bagi kesehatan tubuh, tetapi juga dapat membuat seseorang menjadi malas. Bagaimana anak-anak dapat fokus belajar jika sarapannya adalah donat dan teh manis?

Pola makan yang sehat adalah kunci penting bagi kesehatan tubuh dan harus diterapkan dalam keluarga. Dengan proses memasak, ibu dapat mengajarkan banyak hal kepada anak-anaknya, termasuk nilai-nilai kesehatan, kebersamaan, dan disiplin diri.

Di sisi lain, ayah juga memiliki peran besar dalam membentuk kebiasaan bergerak di dalam keluarga. Dia dapat mengajak istri dan anak-anaknya untuk sering berjalan-jalan, minimal tiga kali dalam seminggu. Ayah juga harus memberikan pemahaman mengenai manfaat bergerak bagi kesehatan. 

Tidak lupa, berikan contoh yang baik kepada anak-anak. Misalnya, sesekali antar anak ke sekolah dengan berjalan kaki, terutama bagi anak yang sekolahnya hanya berjarak 1-2 km. Atau, setidaknya satu kali seminggu ajak anak-anak berolahraga dan tanamkan mereka dengan disiplin untuk selalu bergerak.

Kebiasaan hidup yang disiplin dapat dibentuk dengan mengatur pola hidup sehat. Jika seorang ayah memperlihatkan ketidakdisiplinannya dalam bergerak, tentu saja anak-anak akan menirunya. Demikian juga jika seorang ibu terbiasa mengonsumsi mie instan, hal tersebut akan memberikan kebiasaan yang buruk pada anak-anaknya. Ini menunjukkan bahwa kebiasaan-kebiasaan tersebut akan memberikan dampak pada kesehatan jangka panjang bagi anak-anak.

Karena itu, bijaklah dalam menjadi orang tua dan tegaslah dalam mengambil keputusan. Ajarkan anak-anak mengenai makanan sehat dan kebiasaan hidup baik bagi kesehatan. Kesehatan sejati tidak dapat dibeli dengan uang, tetapi dapat diperoleh dengan menghindari makanan dan minuman kemasan.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved