Penyebab Luka Kaki pada Penderita Diabetes Sulit Sembuh dan Cara Pencegahannya
Tanggal: 17 Mei 2025 15:04 wib.
Tampang.com | Salah satu komplikasi serius yang sering dialami oleh penderita diabetes adalah ulkus kaki diabetik, yaitu luka terbuka pada kaki yang sulit sembuh dan sangat rentan terhadap infeksi. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan rasa sakit, tetapi juga bisa berujung pada amputasi jika tidak segera ditangani dengan tepat.
Apa Penyebab Ulkus Kaki pada Penderita Diabetes?
Menurut dr. Sendi Kurnia Tantinius, dokter spesialis bedah vaskular di RS Bethsaida Gading Serpong, ulkus kaki pada pasien diabetes muncul akibat kombinasi beberapa faktor, yakni kerusakan saraf, gangguan sirkulasi darah, dan infeksi.
“Diabetic foot terjadi karena kadar gula darah yang tidak terkontrol memengaruhi saraf dan pembuluh darah. Akibatnya, luka kecil sekalipun dapat berkembang menjadi luka serius yang sulit sembuh,” jelas dr. Sendi.
1. Neuropati: Kerusakan Saraf yang Menghilangkan Sensasi
Tingginya kadar gula darah dalam jangka panjang dapat merusak saraf, terutama di bagian ekstremitas seperti kaki. Hal ini menyebabkan penderita kehilangan kemampuan merasakan nyeri atau luka. Luka kecil yang seharusnya menimbulkan rasa sakit malah tidak terasa, sehingga sering diabaikan dan memburuk.
2. Gangguan Sirkulasi Darah yang Memperlambat Penyembuhan
Diabetes juga menyebabkan penyempitan pembuluh darah di kaki dan tungkai. Aliran darah yang terganggu membuat oksigen dan nutrisi sulit sampai ke jaringan yang terluka, sehingga proses penyembuhan menjadi lambat.
3. Infeksi yang Mudah Menyebar
Luka yang terbuka dan aliran darah yang buruk menciptakan kondisi ideal bagi bakteri untuk berkembang. Infeksi bisa meluas hingga ke jaringan dalam dan tulang, bahkan menyebabkan kematian jaringan (gangren) yang bisa memicu amputasi.
Gejala Ulkus Kaki yang Harus Diwaspadai
Beberapa tanda awal ulkus kaki sering kali terlihat sepele, tapi jangan diabaikan karena bisa berkembang cepat. Waspadai gejala seperti:
Luka terbuka di kaki yang sulit sembuh
Kemerahan, pembengkakan, atau perubahan warna kulit di sekitar luka
Bau tidak sedap dari luka
Lepuh atau kuku yang tumbuh ke dalam
Benjolan mirip kutil di telapak kaki
Sensasi kesemutan atau mati rasa yang merupakan tanda awal kerusakan saraf
“Gejala seperti kesemutan seringkali diabaikan, padahal itu adalah sinyal awal neuropati yang berisiko berkembang menjadi ulkus kaki,” tambah dr. Sendi.
Penanganan dan Pencegahan Ulkus Kaki
Penanganan ulkus kaki tergantung pada tingkat keparahan luka. Perawatan dasar meliputi:
Membersihkan luka secara rutin dan mengangkat jaringan yang sudah mati
Menjaga luka tetap kering dan steril
Menggunakan sepatu khusus untuk mengurangi tekanan pada area luka
Mengontrol gula darah secara ketat
Dalam beberapa kasus, terapi oksigen hiperbarik bisa direkomendasikan untuk mempercepat penyembuhan dengan meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
Cara Mencegah Ulkus Kaki pada Penderita Diabetes
Langkah terbaik untuk mencegah ulkus kaki adalah mengelola diabetes dengan baik melalui:
Rutin memeriksa kadar gula darah
Konsumsi makanan sehat dan seimbang
Berolahraga secara teratur
Disiplin minum obat sesuai anjuran dokter
Merawat kaki setiap hari dengan memeriksa ada tidaknya luka, pembengkakan, atau perubahan warna
Perhatian dan tindakan pencegahan dini sangat penting agar luka di kaki tidak berkembang menjadi masalah serius.
Dengan pengelolaan diabetes yang baik dan perawatan kaki yang rutin, risiko ulkus kaki dan komplikasinya dapat diminimalkan secara signifikan.