Penyakit Tidak Menular, Bagaimana Pola Makan dan Aktivitas Fisik Memengaruhi Kesehatan di Indonesia?
Tanggal: 8 Mei 2025 12:08 wib.
Tampang.com | Penyakit tidak menular (PTM), seperti penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi, semakin menjadi ancaman kesehatan di Indonesia. Faktor utama yang berperan dalam meningkatnya angka PTM adalah pola makan yang tidak sehat dan gaya hidup yang kurang aktif. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa PTM kini menjadi penyebab utama kematian di Indonesia, menyalip penyakit menular. Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah PTM?
Penyakit Tidak Menular Menjadi Penyebab Utama Kematian
Menurut data WHO, PTM kini menyebabkan lebih dari 70% kematian di Indonesia. Penyakit jantung koroner, diabetes tipe 2, dan hipertensi menjadi masalah utama. Sayangnya, sebagian besar penderita tidak menyadari kondisi mereka sampai gejala muncul parah.
“Penyakit tidak menular ini sangat berhubungan dengan gaya hidup kita sehari-hari. Pola makan yang tidak sehat, konsumsi makanan cepat saji, serta kurangnya olahraga menjadi penyebab utama PTM,” ujar dr. Andi, seorang dokter umum yang berpraktik di Jakarta.
Pola Makan Tidak Sehat dan Dampaknya
Konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak jenuh berperan besar dalam peningkatan risiko PTM. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa makanan yang mereka konsumsi setiap hari dapat berbahaya bagi tubuh, terutama dalam jangka panjang.
“Makanan cepat saji dan minuman manis memang praktis, tetapi memiliki dampak buruk pada tubuh. Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin, yang memicu diabetes, sedangkan makanan berlemak tinggi dapat menyebabkan peningkatan kolesterol dan gangguan jantung,” jelas dr. Andi.
Kurangnya Aktivitas Fisik
Selain pola makan, kurangnya aktivitas fisik juga menjadi faktor utama dalam timbulnya PTM. Masyarakat Indonesia cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar, baik untuk bekerja maupun hiburan, yang menyebabkan kurangnya aktivitas fisik.
“Olahraga merupakan kunci untuk mencegah PTM. Minimal 30 menit aktivitas fisik, seperti berjalan kaki atau bersepeda, dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mencegah obesitas,” tambah dr. Andi.
Peran Pemerintah dalam Menanggulangi PTM
Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program untuk menanggulangi PTM, seperti kampanye pola makan sehat dan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Namun, hasilnya masih terbatas, dan banyak orang masih kurang sadar akan pentingnya menjaga pola makan dan kebugaran tubuh.
“Pemerintah harus lebih gencar memberikan edukasi tentang pola makan sehat dan pentingnya olahraga. Kampanye Germas sudah bagus, tetapi perlu lebih ditingkatkan agar masyarakat benar-benar mengubah gaya hidup mereka,” ujar dr. Andi.
Langkah Preventif yang Bisa Dilakukan
Untuk mencegah PTM, ada beberapa langkah yang bisa diambil, seperti menjaga pola makan yang seimbang, mengurangi konsumsi gula dan lemak jenuh, serta rutin berolahraga. Pemeriksaan kesehatan secara berkala juga penting untuk mendeteksi dini kemungkinan penyakit.
“Selain itu, kita juga perlu menghindari stres berlebihan dan cukup tidur. Semua faktor ini saling berhubungan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan mencegah penyakit,” tambah dr. Andi.
Kesehatan adalah Investasi untuk Masa Depan
Mencegah penyakit tidak menular memang membutuhkan disiplin dan kesadaran tinggi, namun investasi dalam kesehatan sangat penting untuk kualitas hidup yang lebih baik. Dengan melakukan perubahan kecil dalam gaya hidup, kita bisa mengurangi risiko PTM dan hidup lebih sehat.
“Pola makan sehat dan olahraga itu investasi untuk masa depan. Semakin cepat kita mulai, semakin besar manfaat yang bisa kita rasakan di usia tua,” tegas dr. Andi.