Sumber foto: Google

Penyakit Jantung Menjadi Penyebab Utama Kematian, Apa Langkah Pencegahannya?

Tanggal: 11 Mei 2025 07:58 wib.
Tampang.com | Penyakit jantung telah menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia, dengan angka yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Faktor-faktor seperti pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, serta stres berlebihan berkontribusi pada berkembangnya penyakit jantung. Ini menandakan perlunya kesadaran yang lebih besar tentang pencegahan penyakit jantung di masyarakat.

Penyakit Jantung: Ancaman Kesehatan yang Mengintai

Penyakit jantung, yang meliputi berbagai gangguan pada jantung seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan serangan jantung, telah menempati urutan teratas dalam daftar penyebab kematian di Indonesia. Data terbaru dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa penyakit jantung menyumbang hampir 30% dari total kematian yang tercatat setiap tahunnya.

“Penyakit jantung sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas hingga pada tahap yang sudah sangat kritis. Itulah mengapa pencegahan sejak dini sangat penting untuk mencegah serangan jantung atau komplikasi lainnya,” kata Dr. Firman Hadi, ahli jantung dari Rumah Sakit Harapan Kita.

Faktor Penyebab Penyakit Jantung di Indonesia

Beberapa faktor utama yang menyebabkan penyakit jantung di Indonesia adalah pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok. Asupan makanan tinggi kolesterol dan garam, serta rendahnya konsumsi sayur dan buah, turut meningkatkan risiko penyakit jantung.

“Selain itu, faktor genetik, hipertensi, dan diabetes juga memperburuk kondisi kesehatan jantung seseorang. Kombinasi dari kebiasaan hidup yang tidak sehat dan riwayat keluarga meningkatkan peluang terjadinya penyakit jantung,” tambah Dr. Firman.

Dampak Penyakit Jantung Terhadap Kesehatan Masyarakat

Penyakit jantung tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga memberikan beban ekonomi yang berat pada masyarakat. Biaya perawatan jantung, termasuk rawat inap, operasi, dan obat-obatan, cukup tinggi dan dapat menyebabkan keluarga miskin terjerat dalam masalah finansial.

“Serangan jantung dan gagal jantung memerlukan biaya pengobatan yang sangat besar. Untuk itu, penting untuk melakukan upaya preventif agar jumlah penderita penyakit jantung bisa berkurang,” ujar Dr. Firman.

Pencegahan Penyakit Jantung: Gaya Hidup Sehat adalah Kuncinya

Pencegahan penyakit jantung dapat dilakukan dengan memperbaiki pola hidup. Mengatur pola makan dengan mengurangi konsumsi lemak jenuh, garam, dan gula, serta meningkatkan konsumsi makanan kaya serat, seperti sayuran dan buah-buahan, adalah langkah pertama yang sangat penting.

“Olahraga teratur adalah cara terbaik untuk menjaga kesehatan jantung. Cukup dengan aktivitas ringan seperti jalan kaki selama 30 menit sehari, kita bisa mengurangi risiko penyakit jantung secara signifikan,” jelas Dr. Firman.

Selain itu, penting untuk mengelola stres, tidur yang cukup, dan menghindari kebiasaan merokok atau minum alkohol berlebihan. Kontrol tekanan darah, kadar kolesterol, dan kadar gula darah secara rutin juga sangat dianjurkan.

Peran Pemerintah dalam Menanggulangi Penyakit Jantung

Pemerintah perlu memperkuat program edukasi kesehatan, termasuk tentang cara pencegahan penyakit jantung. Penyuluhan tentang pola makan sehat, pentingnya aktivitas fisik, dan pengelolaan faktor risiko lainnya harus terus ditingkatkan.

“Program deteksi dini dan skrining untuk hipertensi, diabetes, dan kolesterol harus lebih digalakkan di tingkat puskesmas dan rumah sakit. Semakin cepat kita mengetahui risiko, semakin cepat kita bisa mengambil langkah pencegahan,” tegas Dr. Firman.

Mengurangi Beban Penyakit Jantung: Peran Masyarakat

Masyarakat juga perlu berperan aktif dalam menjaga kesehatan jantung. Memahami pentingnya pola hidup sehat dan menjalankan gaya hidup sehat di keluarga adalah langkah awal untuk mencegah penyakit jantung.

“Semua pihak, baik individu, keluarga, maupun komunitas, harus berkolaborasi dalam menjaga pola hidup sehat. Ini adalah investasi jangka panjang bagi kesehatan pribadi dan masyarakat,” tutup Dr. Firman.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved