Sumber foto: Google

Pentingnya Pemeriksaan Jantung Sebelum Olahraga Lari, Kata Dokter

Tanggal: 5 Mei 2025 09:03 wib.
Tampang.com | Dr. Iwan Wahyu Utomo, AIFO.K, seorang ahli jantung, mengingatkan bahwa olahraga lari tanpa persiapan yang memadai bisa memicu gangguan jantung yang serius, bahkan hingga menyebabkan henti jantung. Menurutnya, kasus kematian mendadak saat berolahraga masih sering terjadi, terutama pada individu yang tidak mengetahui kondisi jantung mereka.

“Banyak kasus henti jantung terjadi karena penyakit jantung yang tidak terdeteksi sebelumnya. Apalagi jika olahraga dilakukan secara intens tanpa persiapan,” jelas Dr. Iwan dalam wawancara dengan Kompas.com.


Pentingnya Pemeriksaan Jantung Sebelum Memulai Lari

Meskipun banyak orang merasa sehat, Dr. Iwan menekankan bahwa pemeriksaan jantung sangat penting dilakukan, bahkan bagi orang muda yang tampaknya tidak memiliki masalah kesehatan. Penyakit jantung tersembunyi, seperti kelainan bawaan atau gangguan irama jantung, sering kali tidak menimbulkan gejala dan bisa tiba-tiba muncul saat berolahraga.

“Usia 23 tahun bukan berarti bebas dari penyakit jantung. Beberapa gangguan jantung bisa muncul secara tiba-tiba saat berolahraga tanpa ada tanda-tanda sebelumnya,” katanya.

Beberapa pemeriksaan yang disarankan sebelum memulai rutinitas olahraga lari antara lain:



Medical check-up untuk menilai kondisi tubuh secara umum.


Pemeriksaan EKG (elektrokardiogram) untuk mendeteksi irama jantung yang tidak normal.


Tes treadmill untuk melihat respons jantung terhadap aktivitas fisik.


Echocardiography, jika diperlukan, untuk memeriksa kondisi struktur jantung.




Tahapan Latihan yang Benar

Selain pemeriksaan medis, Dr. Iwan juga mengingatkan pentingnya menjalani latihan secara bertahap. Pemanasan sebelum berlari sangat dianjurkan untuk membantu tubuh menyesuaikan diri dengan aktivitas fisik yang lebih berat. Pemanasan selama 10 hingga 15 menit dapat membantu meningkatkan suhu tubuh, serta mempersiapkan otot dan jantung agar lebih siap beraktivitas.

“Jantung perlu diberi beban secara perlahan. Jadi, saat kita mulai berlari, tubuh sudah siap untuk bekerja lebih keras,” ujar Dr. Iwan.

Setelah pemanasan, pemula disarankan untuk mulai berlari dengan intensitas rendah dan meningkatkan beban secara bertahap. Ini akan membantu mencegah cedera dan kelelahan yang berlebihan. Selain itu, tahap pendinginan (cooling down) setelah berlari juga sangat penting untuk mengembalikan tubuh ke kondisi normal dan menurunkan detak jantung secara perlahan.


Waspadai Tanda-tanda Gangguan Jantung

Selama berlari, tubuh seringkali memberikan sinyal adanya masalah kesehatan. Dr. Iwan mengingatkan agar kita tidak mengabaikan tanda-tanda awal gangguan jantung, seperti:



Nyeri dada, terutama saat beraktivitas.


Detak jantung tidak beraturan atau berdebar-debar.


Pusing atau vertigo, yang membuat tubuh terasa lemah atau ingin pingsan.


Sesak napas yang tidak wajar, meskipun pada intensitas ringan.


Rasa lelah yang berlebihan tanpa sebab jelas.



Jika merasakan salah satu dari tanda ini, segera hentikan aktivitas fisik dan konsultasikan dengan dokter.


Pentingnya Pemanasan dan Pendinginan

Pemanasan dan pendinginan yang tepat sebelum dan setelah berlari dapat mengurangi risiko cedera dan menjaga kesehatan jantung. Dr. Iwan menegaskan bahwa pemanasan membantu meningkatkan aliran darah, membuat otot lebih efisien, dan memastikan jantung tidak terkejut saat mulai berolahraga. Begitu pula dengan pendinginan, yang dapat membantu menurunkan detak jantung secara perlahan dan mencegah gangguan irama jantung.

“Jaga tubuh Anda, dengarkan sinyal-sinyalnya, dan jangan dipaksakan. Jika merasa pusing, nyeri dada, atau kelelahan ekstrem, segera hentikan aktivitas dan periksakan diri ke dokter,” kata Dr. Iwan menutup wawancara.


Olahraga lari dapat menjadi pilihan yang sehat, asalkan dilakukan dengan persiapan yang tepat. Pemeriksaan jantung yang tepat, pemanasan yang cukup, serta latihan yang bertahap dapat mengurangi risiko gangguan jantung yang mungkin terjadi. Jangan abaikan tanda-tanda tubuh dan selalu prioritaskan kesehatan jantung sebelum memulai program lari secara rutin.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved