Pahami Keguguran Missed Abortion yang Dapat Terjadi Tanpa Merasakan Adanya Kelainan
Tanggal: 2 Jun 2020 15:16 wib.
Setiap ibu yang hamil tentunya berharap bila kehamilannya akan berjalan dengan lancar dan sehat hingga waktu persalinan tiba. Akan tetapi seringkali di perjalanan masa kehamilan tersebut terjadi beberapa masalah yang pada umumnya di fase awal kehamilan. Masalah yang sering terjadi pada awal fase kehamilan itu, salah satunya adalah missed abortion atau yang disebut dengan silent miscarriage yang biasanya terjadi sebelum kandungan berusia 20 minggu. Sayangnya keadaan missed abortion hanya dapat dideteksi dengan pemeriksaan USG dan selain itu juga seringkali tidak menampakkan gejala. Keadaan missed abortion membutuhkan tindakan medis sesegera mungkin agar tidak menimbulkan bahaya bagi nyawa Ibu.
Missed abortion yaitu suatu keadaan keguguran janin yang dikandung tidak terbentuk atau bahkan telah meninggal akan tetapi plasenta serta jaringan embrionya masih ada di dalam rahim. situasi seperti ini bukan merupakan kategori aborsi elektif, para pakar medis menggunakan istilah aborsi spontan untuk merujuk pada keguguran. Lain halnya pada keguguran yang biasa terjadi, missed abortion kebanyakan tidak menyebabkan gejala pendarahan serta kram perut. Missed abortion ada dua karakteristik yakni sel telur yang menempel pada dinding rahim tetapi tanpa ada janin yang berkembang serta ketika detak jantung terus melemah sebagai tanda adanya masalah dengan pertumbuhan janin.Sebagian besar ibu hamil tidak merasakan bahwa dirinya mengalami keguguran karena pada missed abortion ini tidak terdapat gejala yang dirasakan. Dan seringkali kebanyakan dari mereka masih merasa bahwa dirinya masih hamil.
Penyebab dari missed abortion belum sepenuhnya diketahui, namun hampir 50 persen dari kasus missed abortion terjadi karena adanya kelainan kromosom. Yaitu embrio yang memiliki jumlah kromosom yang tidak sesuai sehingga menyebabkan terganggunya pertumbuhan janin. Bahkan dapat menyebabkan janin meninggal pada usia awal kehamilan. Di samping itu juga, missed abortion dapat terjadi karena adanya masalah rahim seperti jaringan parut. Pada ibu hamil yang memiliki riwayat gangguan endokrin atau autoimun juga berisiko tinggi mengalami missed abortion. Termasuk pada ibu hamil yang memiliki kebiasaan buruk seperti merokok, trauma fisik pun diyakini dapat menyebabkan terjadinya missed abortion. Pada intinya kasus missed abortion yaitu ketika embrio berhenti berkembang dan biasanya tidak ada penjelasan yang jelas.
Karena missed abortion tidak menampakkan gejala serta tanda keguguran yang terjadi seperti pada umumnya seperti adanya perdarahan atau kram perut, maka sangat penting bagi ibu untuk mengetahui adanya perubahan yang terjadi pada kehamilan. Seperti misalnya muncul flek kecoklatan atau bila gejala awal kehamilan tiba-tiba berkurang atau hilang. gejala awal kehamilan tersebut biasanya berupa nyeri payudara, mual dan lain sebagainya. Segera berkonsultasi dengan dokter bila mendapati ada hal-hal yang mencurigakan dengan kehamilan anda. Pada sebagaian besar ibu yang mengalami missed abortion tidak menyadari tengah mengalami missed abortion tanpa adanya pemeriksaan dokter.
Ketika berkonsultasi dengan dokter biasanya akan dilakukan USG agar dapat mengetahui ada atau tidaknya detak jantung janin. Namun bila usia kehamilan di bawah 10 minggu maka dokter mungkin akan memantau kadar hormon HCG dalam darah ibu hamil. Bila tingkat HCG tidak naik pada kadar perhitungan tertentu maka hal ini dapaty menjadi suatu pertanda bila kehamilan telah berakhir. Dengan keadaan seperti ini maka perlu dilakukan perawatan maupun pengobatan medis untuk mengatasi missed abortion. Biasanya metode pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi kehamilan serta kesehatan tubuh ibu hamil itu sendiri. Ada kalanya pula jaringan embrio dapat keluar dengan sendirinya namun bilamana hal ini tidak terjadi maka ibu perlu melakukan tindakan kuret untuk mengeluarkan jaringan embrionik dan plasenta.
Tindakan kuretase pun sebaiknya dilakukan pada klinik yang tenaga medisnya adalah dokter Sp.OG yang berpengalaman serta profesional. Klinik Raden Saleh adalah klinik kuret yang telah memegang sertifikat legal dari Kementrian Kesehatan Indonesia. Merupakan klinik aborsi yang menjadi acuan seluruh dokter spesialis kandungan serta rujukan dari semua rumah sakit, klinik kesehatan wanita di Indonesia. Dengan tenaga medis Dokter profesional yang berjumlah 10 orang serta 50 tenaga bidan yang siap sedia selama 24 jam dalam melayani konsultasi dan tindakan kuret. Fasilitas yang tersedia pada klinik ini pun sangat nyaman dan proses serta prosedur yang terbaik bagi pasien sampai dengan pasien dinyatakan telah pulih dan dapat beraktivitas kembali.