Obesitas pada Anak harus Diwaspadai sejak Dini

Tanggal: 18 Jul 2018 21:20 wib.
Seorang ibu memiliki anak laki-laki berusia 2 tahun, namun berat badannya mencapai 16 kg. Banyak yang berpendapat bahwa anak tersebut obesitas, tapi sang ibu melihat bahwa anaknya selama ini tak pernah ada masalah dengan kesehatannya. Bagaimana berat badan ideal untuk anak menurut dunia medis? Lalu, bagaimana definisi obesitas dari kacamata kesehatan?

Status gizi anak, lebih atau kurang, dinilai dari indeks massa tubuh (IMT) yang merupakan perhitungan berat badan dalam kg dibagi tinggi badan dalam meter dikuadratkan, menurut jenis kelamin dan usia. Sayangnya, masih banyak ibu-ibu yang tidak mengetahui cara mengukur indeks massa tubuh sehingga tidak dapat menentukan apakah anaknya tersebut mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Kelebihan berat badan yang menimbulkan obesitas dapat terjadi baik pada anak-anak hingga usia dewasa. Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah asupan energi yang masuk dengan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi biologis seperti pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan.

Apabila keadaan ini berlangsung terus-menerus akan terjadi penumpukan kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk jaringan lemak oleh tubuh dan dalam jangka waktu cukup lama dampaknya adalah terjadinya obesitas. Anak yang mengalami obesitas juga dapat dinilai dari penampilan fisiknya antara lain dagu berlipat ganda, leher terlihat pendek dan besar, perut buncit dan menggantung, paha bagian dalam menempel.

Sebaiknya ibu membawa anak ibu ke dokter untuk dilakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan IMT yang nantinya akan diplot ke grafik khusus pertumbuhan anak berdasarkan usia dan jenis kelamin. Setelah itu, dokter akan memberikan penilaian mengenai status gizi anak ibu dan tata laksana selanjutnya apabila ditemukan adanya masalah.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved