Obesitas Anak dan Remaja Terus Meningkat, Apakah Kita Sedang Mengabaikan Generasi Masa Depan?
Tanggal: 9 Mei 2025 06:30 wib.
Tampang.com | Tren obesitas pada anak dan remaja di Indonesia terus mengkhawatirkan. Menurut Riskesdas 2023, prevalensi obesitas pada anak usia sekolah mencapai 17,2%, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan satu dekade lalu. Di balik angka itu, ada ancaman serius terhadap kualitas hidup generasi masa depan.
Faktor Gaya Hidup dan Makanan Ultra-Proses
Gaya hidup sedentari, konsumsi makanan cepat saji, serta minuman tinggi gula menjadi pemicu utama. Anak-anak semakin jarang bermain di luar dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawai.
“Pola konsumsi saat ini sangat mengkhawatirkan. Banyak anak yang lebih familiar dengan merek makanan instan ketimbang buah dan sayur,” ujar dr. Lisa, spesialis gizi anak dari Yogyakarta.
Risiko Kesehatan Jangka Panjang
Obesitas di usia dini meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, serta gangguan psikologis seperti rendah diri dan depresi. Jika tidak ditangani sejak dini, anak-anak bisa tumbuh dengan beban kesehatan serius.
“Obesitas bukan sekadar tampilan fisik. Ini penyakit metabolik yang perlu intervensi medis dan pola hidup sehat sejak kecil,” tegas dr. Lisa.
Peran Sekolah dan Keluarga Sangat Penting
Sekolah seringkali belum menyediakan makanan sehat atau kurikulum aktif yang mendorong aktivitas fisik. Di rumah, pola makan keluarga sangat memengaruhi kebiasaan anak.
“Anak meniru dari lingkungan terdekat. Jika orang tua terbiasa mengonsumsi makanan instan, anak akan mengikuti,” ungkap Pak Budi, guru olahraga di Jakarta.
Tanggung Jawab Bersama, Bukan Hanya Keluarga
Pemerintah melalui program seperti Isi Piringku dan promosi olahraga di sekolah sudah mulai menggerakkan kesadaran, tetapi penerapannya belum merata. Kolaborasi antara sektor pendidikan, kesehatan, dan media dibutuhkan untuk menciptakan perubahan nyata.
“Kita butuh regulasi kuat, misalnya pembatasan iklan makanan tidak sehat ke anak-anak, dan pengawasan kantin sekolah,” tambah dr. Lisa.
Masa Depan Bergantung pada Aksi Hari Ini
Generasi sehat dimulai dari tindakan hari ini. Perubahan pola makan, pembatasan waktu layar, dan dorongan untuk aktif bergerak harus menjadi prioritas semua pihak.
“Jika kita tidak bertindak sekarang, kita sedang meninggalkan generasi dengan risiko penyakit kronis sejak muda,” tegas Pak Budi.