Sumber foto: Google

Nyeri Dada Sering Disangka GERD, Waspadai Tanda Serangan Jantung!

Tanggal: 1 Jun 2025 09:36 wib.
Tampang.com | Nyeri di sekitar dada sering kali diabaikan oleh penderita asam lambung naik atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), karena dianggap sebagai gejala kambuhan biasa. Namun, perlu diketahui bahwa nyeri yang identik dengan GERD bisa juga menjadi tanda serangan jantung, kondisi medis darurat yang mengancam jiwa. Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, dr. Santi, mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap gejala serangan jantung yang mungkin tersamarkan di antara masalah GERD.


Gejala Waspada: Kapan Nyeri Dada Memerlukan Tindakan Cepat?

"Waspada dan segeralah ke UGD, jika nyeri ulu hati atau dada dirasakan menyebar ke rahang dan/atau ke lengan disertai dengan keringat dingin dan sesak napas,” kata dr. Santi kepada Kompas.com pada Jumat (23/5/2025). “Bisa jadi yang dirasakan tersebut adalah serangan jantung,” lanjutnya.

Kasus ini pernah dialami oleh tokoh publik, Meriam Bellina, pada akhir 2024. Beberapa minggu sebelum mengalami serangan jantung, ia merasakan GERD-nya kambuh. Oleh karena itu, ketika gejala serangan jantung muncul, ia mengira itu hanya kekambuhan GERD lagi, meski gejalanya dirasakan lebih berat. Gejala yang dialami Meriam—mendadak muntah saat tidur, keringat dingin, dan sesak napas—sama persis dengan tanda bahaya yang diperingatkan oleh dr. Santi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya mengenali perbedaan gejala keduanya.


Mengenal GERD dan Serangan Jantung

GERD dr. Santi menjelaskan bahwa GERD adalah kondisi di mana asam lambung naik sudah dua kali atau lebih terjadi dalam satu minggu. Jika naiknya asam lambung hanya sesekali, seperti saat kekenyangan, makan pedas, asam, atau berminyak, itu masih dikategorikan normal (gastroesophageal reflux (GER) atau acid reflux yang disebut juga heartburn). Namun, jika terjadi lebih dari dua kali seminggu, barulah disebut GERD.

Serangan Jantung Mengutip Medical News Today, serangan jantung terjadi ketika otot jantung kekurangan pasokan darah, sering kali disebabkan oleh penyumbatan di arteri di dekatnya. Ini adalah keadaan darurat medis yang mengancam jiwa. Oleh karena itu, mengenali perbedaan gejala serangan jantung dan GERD sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan medis yang tepat.


Perbedaan Nyeri Dada GERD dan Serangan Jantung

Meskipun keduanya bisa menyebabkan nyeri dada, ada perbedaan signifikan:

Nyeri Dada Akibat GERD:


Terasa seperti menusuk atau membakar yang hebat, tepat di bawah permukaan kulit.
Letaknya di ulu hati, yaitu di bagian tengah dada tepat di belakang tulang dada atau rusuk.
Cenderung terlokalisasi, tidak menyebar ke area lain.


Nyeri Dada Akibat Serangan Jantung:


Bisa terasa seperti dada ditekan, tertindih, berat, mengencang, dan terbakar.
Biasa terjadi di bagian tengah atau sisi kiri dada.
Akan memburuk ketika penderitanya bergerak dan bernapas.
Rasa nyeri bisa menyebar dan juga bisa datang dan pergi.



Gejala Penyerta Lainnya

Selain nyeri dada, ada beberapa gejala lainnya yang menyertai kedua kondisi ini:

Tanda GERD:


Nyeri atau kesulitan menelan
Kembung
Bersendawa atau cegukan
Bau mulut
Sakit tenggorokan atau iritasi tenggorokan
Rasa tidak enak atau asam di mulut


Tanda Serangan Jantung:


Sesak napas
Detak jantung tidak teratur
Pusing atau sakit kepala ringan
Mati rasa atau kesemutan di lengan, leher, rahang, bibir, atau perut
Rasa nyeri atau ketidaknyamanan di bagian tubuh lain, seperti lengan, leher, rahang, bahu, dan punggung



Pemeriksaan untuk Diagnosis Pasti Serangan Jantung

Untuk mendapatkan diagnosis pasti serangan jantung, dr. Santi mengatakan dokter perlu melakukan tanya jawab yang cermat, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan tambahan seperti:


Pemeriksaan rekam jantung untuk menyingkirkan kemungkinan gangguan jantung.
Pemeriksaan laboratorium untuk bakteri H. pylori (tes darah, feses, atau urea breath test).
Endoskopi (melihat saluran cerna atas dengan kamera).
Foto rontgen setelah minum cairan pewarna (barium).
Manometri esofagus (pemeriksaan irama dan kekuatan otot kerongkongan).
Pengukuran tingkat keasaman kerongkongan dengan selang.


"Mulai sekarang, jangan buru-buru menyimpulkan. Jangan gagal paham lagi dengan berbagai gejala, bisa jadi cuma GERD, bisa juga serangan jantung,” pesan dr. Santi. Kesadaran dan tindakan cepat dapat menyelamatkan nyawa
Copyright © Tampang.com
All rights reserved