Naik Lagi! Kasus Gangguan Tidur Meningkat di Kalangan Dewasa Muda, Ini Pemicunya
Tanggal: 25 Mei 2025 00:46 wib.
Tampang.com | Gangguan tidur kini tak hanya dialami oleh lansia. Data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan kasus insomnia dan kualitas tidur buruk di kalangan dewasa muda, terutama usia 20–35 tahun. Kebiasaan digital dan tekanan hidup disebut-sebut sebagai pemicu utama.
Faktor Digital yang Bikin Susah Tidur
Paparan layar ponsel hingga larut malam, notifikasi media sosial, dan binge-watching tanpa henti menjadi pola umum yang memengaruhi ritme sirkadian tubuh. Cahaya biru dari perangkat elektronik menghambat produksi melatonin—hormon yang mengatur rasa kantuk alami.
Stres dan Overthinking Tak Kalah Berpengaruh
Banyak dewasa muda yang membawa beban pekerjaan atau masalah pribadi hingga ke tempat tidur. Pikiran yang terus aktif tanpa kendali membuat tubuh sulit rileks, sehingga proses tertidur pun menjadi lebih lama dari biasanya.
Dampaknya Bukan Sekadar Mengantuk
Gangguan tidur yang terjadi terus-menerus bisa memicu gangguan suasana hati, menurunkan produktivitas, menambah berat badan, hingga meningkatkan risiko penyakit kronis. Bahkan, hanya kekurangan tidur 1–2 jam per malam bisa berdampak besar pada sistem imun.
Solusi: Buat Rutinitas Malam yang Sehat
Pakar menyarankan untuk mematikan layar minimal satu jam sebelum tidur, menjaga jadwal tidur yang konsisten, serta membuat rutinitas seperti membaca buku atau mandi air hangat. Hindari juga konsumsi kafein dan makanan berat di malam hari.
Kesadaran Kualitas Tidur Harus Dibangun Dini
Tidur bukan sekadar istirahat, tapi fondasi penting bagi kesehatan fisik dan mental. Semakin dini generasi muda memahami pentingnya kualitas tidur, semakin besar pula peluang mereka hidup lebih sehat dan produktif dalam jangka panjang.