Sumber foto: Google

Nafas Makin Berat? Kenalan Dulu Sama Bronkiektasis!

Tanggal: 2 Jul 2025 12:02 wib.
Batuk gak kelar-kelar, dahak numpuk, napas makin sesak? Bisa jadi ini bukan sekadar flu biasa. Banyak orang yang menganggap gejala tersebut hanya sebagai batuk pilek yang umum terjadi, padahal kondisi ini bisa jadi pertanda adanya penyakit serius yang dikenal dengan nama bronkiektasis.

Bronkiektasis adalah kondisi di mana saluran udara di paru-paru mengalami pelebaran yang abnormal akibat kerusakan dan peradangan. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tidak hanya orang tua, tetapi juga anak-anak hingga orang dewasa. Gejala bronkiektasis seringkali disalahartikan sebagai gejala masuk angin atau batuk pilek biasa. Inilah mengapa penting untuk mengetahui lebih jauh tentang bronkiektasis agar dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Salah satu ciri khas dari bronkiektasis adalah batuk kronis yang tidak kunjung reda. Penderita biasanya juga mengalami produksi dahak yang berlebih. Dahak ini seringkali berwarna kuning atau hijau, menandakan adanya infeksi. Selain itu, napas semakin sesak, bahkan aktivitas sehari-hari pun dapat terganggu. Gejala lain yang mungkin muncul termasuk nyeri dada dan kelelahan yang meningkat.

Penyebab bronkiektasis beragam, tetapi sebagian besar berhubungan dengan infeksi paru-paru yang berulang. Infeksi seperti pneumonia, infeksi virus, atau tuberkulosis bisa menjadi pencetus penyakit ini. Selain itu, kondisi genetik, seperti cystic fibrosis, juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami bronkiektasis. Pada beberapa kasus, paparan bahan kimia atau polusi yang berkepanjangan juga bisa berkontribusi terhadap kerusakan saluran udara.

Diagnosis bronkiektasis dilakukan melalui pemeriksaan medis yang menyeluruh. Dokter biasanya akan meminta riwayat kesehatan dan gejala yang dialami oleh pasien. Tes pencitraan seperti CT scan paru-paru sangat berguna untuk mengidentifikasi area paru yang mengalami pelebaran. Selain itu, pemeriksaan dahak dapat membantu mengetahui adanya infeksi bakteri yang dapat diperparah kondisi tersebut.

Pengobatan bronkiektasis biasanya melibatkan penggunaan antibiotik untuk mengobati infeksi, bronkodilator untuk membantu memperluas saluran udara, dan terapi fisik pernapasan untuk membantu mengeluarkan dahak yang menumpuk. Dalam beberapa kasus yang lebih parah, tindakan bedah mungkin diperlukan untuk mengangkat bagian paru yang rusak. Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi yang bisa terjadi akibat bronkiektasis.

Penderita bronkiektasis harus terus memantau gejala dan mengikuti saran dari dokter untuk mengelola kondisi ini. Menghindari faktor risiko, seperti merokok dan polusi, juga sangat disarankan. Dengan pengelolaan yang baik, penderita bronkiektasis bisa memiliki kualitas hidup yang lebih baik meski harus menjalani perawatan jangka panjang.

Mengetahui ciri-ciri dan gejala bronkiektasis sangat penting. Jika Anda atau orang terdekat mengalami batuk gak kelar-kelar, dahak numpuk, dan napas makin sesak, jangan sepelekan. Segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Penyakit ini mungkin tidak sepopuler penyakit pernapasan lainnya, tetapi dampaknya sangat serius. Apalagi dengan gejalanya yang mirip dengan penyakit umum, sangat penting untuk mengenali bronkiektasis lebih dalam.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved