Muda Tapi Kena Stroke? Ini Fakta Mengejutkan yang Harus Kamu Waspadai!
Tanggal: 8 Jun 2025 14:46 wib.
Selama ini stroke dikenal sebagai penyakit yang menyerang kelompok usia lanjut. Namun kini, tren menunjukkan fakta yang mengkhawatirkan: anak muda bahkan remaja pun tak luput dari risiko serangan stroke. Data medis dan sejumlah studi terbaru menegaskan bahwa stroke pada usia muda mengalami peningkatan signifikan, dipicu oleh berbagai faktor gaya hidup hingga kondisi medis bawaan yang tak terdeteksi sejak dini.
Apa Itu Stroke dan Mengapa Bisa Menyerang Anak Muda?
Stroke merupakan kondisi medis serius yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, sehingga sel-sel otak kekurangan oksigen dan mulai mati. Gangguan aliran darah ini bisa disebabkan oleh dua hal: penyumbatan arteri (dikenal sebagai stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah di otak (stroke hemoragik).
Dari dua jenis tersebut, stroke iskemik adalah yang paling umum ditemukan pada orang muda. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penggumpalan darah yang menyumbat pembuluh arteri yang mengalirkan oksigen ke otak. Meski lebih dikenal menyerang orang lanjut usia, nyatanya stroke kini banyak ditemukan pada individu berusia di bawah 45 tahun.
Faktor Risiko yang Harus Diwaspadai oleh Generasi Muda
Gaya hidup modern ternyata memberi andil besar terhadap meningkatnya kasus stroke di kalangan muda. Merokok, konsumsi alkohol, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, serta diabetes adalah faktor-faktor umum yang menyumbang risiko tersebut. Namun, penyebab stroke di usia muda tidak selalu karena kebiasaan buruk.
Dalam banyak kasus, stroke juga dipicu oleh faktor genetik atau keturunan. Riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular, kelainan pembekuan darah, atau masalah jantung sejak lahir dapat meningkatkan kerentanan terhadap stroke meski gaya hidup sudah cukup sehat.
Selain itu, gaya hidup sedentari (minim aktivitas fisik), stres kronis, dan pola makan tinggi gula serta lemak jenuh memperburuk potensi serangan stroke lebih dini.
Gejala Stroke yang Sering Diabaikan oleh Anak Muda
Mengetahui tanda-tanda awal stroke bisa menjadi langkah penyelamatan hidup. Berikut adalah gejala stroke yang perlu kamu perhatikan, meski sering kali terlihat sepele:
Pandangan Kabur atau Ganda
Masalah penglihatan seperti pandangan menjadi kabur, ganda, atau kehilangan penglihatan pada salah satu mata sering kali dianggap sebagai kelelahan biasa. Padahal ini bisa menjadi gejala awal stroke yang menyerang pusat penglihatan di otak.
Kesulitan Bicara dan Bingung Mendadak
Jika seseorang tiba-tiba sulit mengucapkan kata-kata, berbicara tidak jelas, atau bahkan kesulitan memahami percakapan, ini bisa jadi pertanda bahwa fungsi bahasa di otaknya terganggu akibat stroke.
Tangan atau Kaki Tiba-tiba Lemah
Lemah atau mati rasa pada salah satu sisi tubuh—baik lengan maupun kaki—merupakan gejala stroke yang paling khas. Coba angkat kedua lengan sejajar. Jika salah satu jatuh atau tidak bisa bertahan dalam posisi sejajar, itu sinyal peringatan.
Kehilangan Keseimbangan atau Pusing Hebat
Gejala seperti pusing mendadak, kehilangan koordinasi, atau sulit berjalan sering kali disalahartikan sebagai kelelahan atau bahkan mabuk. Padahal, ini bisa mengindikasikan stroke yang menyerang bagian otak yang mengatur keseimbangan.
Sakit Kepala Mendadak dan Sangat Hebat
Rasa nyeri kepala yang luar biasa tanpa sebab jelas, bahkan lebih sakit dari biasanya, patut dicurigai sebagai stroke. Studi menunjukkan bahwa penderita stroke dengan gejala awal sakit kepala umumnya berusia lebih muda dan memiliki riwayat migrain.
Wajah Tidak Simetris Saat Tersenyum
Otot wajah yang melemah di satu sisi dapat terlihat saat seseorang tersenyum. Jika salah satu sisi wajah tampak tidak terangkat sempurna, itu bisa jadi sinyal otak sedang mengalami gangguan aliran darah.
Nyeri yang Tidak Biasa
Meski jarang disebut sebagai gejala umum stroke, rasa nyeri mendadak di lengan, kaki, wajah, atau dada juga bisa menjadi indikasi. Penelitian menemukan bahwa perempuan lebih sering mengalami gejala stroke yang tidak tradisional, termasuk rasa nyeri mendadak ini.
Kenapa Anak Muda Harus Peduli?
Banyak anak muda merasa tubuh mereka sehat-sehat saja sehingga cenderung mengabaikan gejala ringan. Padahal, stroke pada usia muda lebih sering berdampak jangka panjang, termasuk kelumpuhan, gangguan bicara, dan masalah kognitif. Tidak hanya memengaruhi kualitas hidup, stroke juga bisa berdampak pada karier, relasi sosial, dan mental secara keseluruhan.
Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan Sejak Dini
Untuk menurunkan risiko stroke di usia muda, berikut adalah langkah-langkah preventif yang sebaiknya mulai dibiasakan:
Rutin cek tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol.
Hindari rokok, alkohol, dan makanan tinggi garam serta lemak jenuh.
Lakukan olahraga teratur minimal 30 menit sehari.
Kelola stres dengan baik melalui meditasi, hobi, atau konseling.
Tidur cukup dan jaga berat badan ideal.
Kenali riwayat penyakit keluarga dan konsultasikan ke dokter bila perlu.