Minuman Sehat Kekinian, Benarkah Aman Dikonsumsi Setiap Hari?
Tanggal: 10 Mei 2025 06:54 wib.
Tampang.com | Minuman berlabel “sehat” kini menjadi pilihan populer di kalangan masyarakat urban, terutama generasi muda yang sadar gaya hidup. Mulai dari infused water, cold-pressed juice, sampai oat latte dan kombucha, semuanya diklaim baik untuk tubuh. Tapi, apakah benar semua minuman ini aman dikonsumsi setiap hari?
Label “Sehat” Tidak Selalu Jaminan
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), banyak produk minuman yang mengklaim "rendah gula", "tanpa pengawet", atau "natural", namun tetap memiliki kadar gula tambahan atau bahan kimia tersembunyi.
“Label ‘tanpa gula tambahan’ tidak selalu berarti tanpa gula sama sekali. Bisa jadi mereka menggunakan pemanis alami seperti fruktosa atau sirup jagung yang tetap berisiko jika dikonsumsi berlebihan,” ujar Rini Puspitasari, ahli gizi dari RSUD Tangerang.
Cold-Pressed Juice & Kombucha, Sehat Tapi Tidak untuk Semua
Cold-pressed juice memang mengandung vitamin dan mineral, tapi jika dikonsumsi dalam jumlah besar tanpa serat, bisa meningkatkan kadar gula darah. Kombucha, minuman fermentasi yang digemari karena kandungan probiotiknya, juga tidak cocok untuk semua orang, terutama yang punya masalah lambung atau intoleransi.
“Banyak orang konsumsi kombucha tiap hari tanpa tahu bahwa asam asetatnya cukup tinggi. Kalau tidak diimbangi makanan lain, bisa ganggu pencernaan,” jelas Rini.
Tren Gaya Hidup atau Sekadar Komersialisasi?
Banyak brand memanfaatkan tren kesehatan untuk memasarkan produk mereka dengan harga premium. Tapi apakah benar manfaatnya sebanding dengan yang dijanjikan?
“Kadang lebih pada gaya hidup daripada manfaat medis. Produk ini lebih menekankan citra ‘sehat’ daripada efek nyata pada tubuh,” ujar Nadia, konsumen di Jakarta yang rutin membeli minuman berlabel organik.
Kandungan Gula Masih Jadi Ancaman Tersembunyi
Studi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menyebutkan bahwa minuman sehat komersial rata-rata masih mengandung 10–20 gram gula per porsi, setara dengan dua hingga tiga sendok teh. Ini bisa berdampak buruk jika diminum terus-menerus setiap hari.
“Gula tersembunyi dalam bentuk sirup agave, madu, atau bahkan jus buah pekat bisa meningkatkan risiko obesitas dan diabetes, meski tidak terasa manis seperti soda,” ujar Rini.
Konsumen Perlu Lebih Kritis
Langkah pertama adalah membaca label kandungan secara menyeluruh, termasuk takaran saji, jenis pemanis, dan kandungan bahan lain. Kedua, jangan hanya mengandalkan minuman untuk gaya hidup sehat—makanan utuh dan pola makan seimbang tetap lebih penting.
“Minuman sehat hanya pelengkap, bukan pengganti. Kalau sudah makan tidak seimbang, minum 5 botol kombucha pun tidak akan memperbaiki kesehatan,” tegas Rini.
Minum Sehat dengan Bijak
Masyarakat tetap bisa menikmati minuman sehat kekinian, asalkan tidak berlebihan dan tetap sadar kandungan nutrisinya. Sesekali oke, tapi jangan dijadikan kebiasaan harian tanpa pertimbangan medis.