Sumber foto: Google

Minuman Manis Semakin Diminati, Ancaman Baru untuk Kesehatan Masyarakat?

Tanggal: 9 Mei 2025 20:53 wib.
Tampang.com | Minuman berpemanis seperti boba, es kopi susu, teh kekinian, dan soda menjadi bagian dari gaya hidup urban masyarakat Indonesia, terutama di kalangan muda. Meski nikmat dan dianggap tren, konsumsi gula berlebihan dari minuman ini kini menjadi perhatian serius para ahli kesehatan.

Konsumsi Gula Melampaui Batas Aman
Menurut data Kementerian Kesehatan, rata-rata konsumsi gula masyarakat Indonesia kini mencapai 61 gram per hari, melampaui rekomendasi WHO yang menetapkan batas aman maksimal 50 gram per hari. Sebagian besar asupan gula berasal dari minuman berpemanis.

“Minuman manis ini mengandung gula tersembunyi yang jumlahnya tidak disadari konsumen. Bahkan satu gelas minuman boba bisa mengandung hingga 20-30 gram gula,” jelas Rini Wulandari, ahli gizi dari RSUP Fatmawati.

Risiko Penyakit Kronis Semakin Nyata
Tingginya konsumsi minuman berpemanis berkontribusi pada meningkatnya kasus obesitas, diabetes tipe 2, dan gangguan metabolik di Indonesia. Penyakit-penyakit ini tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga remaja dan anak-anak.

“Gaya hidup yang bergantung pada minuman manis ini menyiapkan lahan subur untuk munculnya penyakit kronis dalam 10-20 tahun ke depan,” ujar dr. Rini.

WHO bahkan menyebutkan bahwa pajak minuman manis dapat menurunkan konsumsi hingga 20%. Namun, kebijakan ini belum sepenuhnya diterapkan secara konsisten di Indonesia.

Daya Tarik Visual dan Pemasaran Agresif
Salah satu penyebab tingginya konsumsi adalah pemasaran kreatif dan visual menarik dari produk minuman manis. Kemasan lucu, iklan media sosial, hingga endorsement selebritas membuat produk ini sangat digemari, terutama oleh Gen Z.

“Tren ini bukan cuma soal rasa, tapi soal gaya hidup yang ditanamkan melalui branding. Konsumennya tidak sadar mereka sedang membahayakan kesehatannya,” tambah Rini.

Pentingnya Edukasi dan Label Transparan
Pakar kesehatan mendorong agar pemerintah dan produsen minuman lebih transparan dalam mencantumkan kandungan gula dan kalori pada label kemasan. Selain itu, edukasi sejak usia dini mengenai bahaya gula berlebih juga harus ditingkatkan.

Tanpa langkah serius, tren minuman manis bisa menjadi bom waktu kesehatan di masa mendatang. Kesadaran untuk memilih alternatif lebih sehat, seperti infused water atau teh tanpa gula, harus dimulai dari sekarang demi mencegah masalah yang lebih besar.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved