Sumber foto: Google

Minuman Isotonik Disebut Segarkan Tubuh, Tapi Efeknya Bisa Berbahaya Jika Berlebihan!

Tanggal: 17 Mei 2025 13:14 wib.
Tampang.com | Minuman isotonik kini mudah ditemukan dan sering dikonsumsi setelah berolahraga atau saat cuaca panas. Dikenal karena kandungan elektrolitnya yang dapat membantu rehidrasi tubuh, minuman ini sering diasosiasikan dengan kesehatan. Tapi benarkah aman dikonsumsi secara rutin?

Tidak Sama dengan Air Mineral Biasa
Minuman isotonik mengandung elektrolit seperti natrium dan kalium, tapi juga gula dalam jumlah yang tidak sedikit. Kandungan gula inilah yang bisa jadi bumerang jika dikonsumsi oleh orang yang tidak benar-benar membutuhkan pemulihan cairan secara intensif.

“Isotonik itu untuk kondisi kehilangan elektrolit tinggi, bukan untuk diminum santai tiap hari,” kata dr. Renata Widjaja, ahli kesehatan olahraga.

Risiko bagi Penderita Hipertensi dan Diabetes
Kandungan natrium yang tinggi bisa memicu tekanan darah naik, sedangkan kadar gula dapat meningkatkan risiko diabetes jika dikonsumsi rutin. Anak-anak dan orang dewasa yang tidak aktif secara fisik sebaiknya menghindari konsumsi tanpa alasan medis yang jelas.

Efek ‘Segar’ Bisa Menipu
Sensasi segar setelah minum isotonik sering disalahartikan sebagai tanda tubuh menjadi lebih sehat. Padahal, minuman ini lebih tepat dikonsumsi oleh atlet atau mereka yang kehilangan cairan dalam jumlah besar, misalnya setelah olahraga intens atau diare.

Solusi: Prioritaskan Air Putih dan Hidrasi Alami
Pakar menyarankan cukup minum air putih dan mengonsumsi makanan dengan kandungan air tinggi seperti buah dan sayuran. Jika benar-benar butuh isotonik, pilih varian rendah gula dan konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved