Sumber foto: Google

Minum Kopi agar Kuat Begadang, Apakah Efektif dan Aman? Ini Penjelasan Ahli Gizi

Tanggal: 20 Mei 2025 22:16 wib.
Tampang.com | Kopi kerap menjadi andalan banyak orang untuk tetap terjaga saat menyelesaikan tugas atau pekerjaan hingga larut malam. Tak sedikit mahasiswa, pekerja kantoran, hingga para profesional bergantung pada secangkir kopi sebagai "teman begadang". Namun, seefektif apa sebenarnya kopi dalam menjaga tubuh tetap terjaga? Dan apakah konsumsi kopi untuk begadang aman dalam jangka panjang?

Menurut dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinis, kopi memang memiliki efek yang membantu seseorang tetap waspada. “Betul, kopi punya efek tetap alert (waspada), sehingga membantu fokus,” jelasnya kepada Kompas.com, Senin (19/5/2025).

Mengapa Kopi Bisa Bikin Kuat Begadang?

Kafein, senyawa aktif dalam kopi, bertanggung jawab atas efek stimulasi yang membuat tubuh tetap terjaga. Berdasarkan penjelasan dari GoodRx, kafein bekerja dengan memengaruhi dua senyawa kimia yang berperan dalam mengatur rasa kantuk, yakni adenosin dan melatonin.

Seiring aktivitas harian, tubuh menghasilkan adenosin sebagai hasil samping dari penggunaan energi. Saat adenosin menumpuk, tubuh mulai merasa lelah. Namun, kafein dapat menghambat reseptor adenosin, sehingga sinyal kantuk tertahan dan otak tetap merasa segar.

Tak hanya itu, kafein juga mampu menurunkan produksi melatonin—hormon yang membantu tubuh bersiap untuk tidur. Jika dikonsumsi terlalu dekat dengan waktu tidur, kafein dapat mengganggu ritme sirkadian (jam biologis tubuh), sehingga membuat seseorang lebih sulit tidur.

Waspadai Efek Sampingnya

Meski manfaatnya terasa instan, konsumsi kopi dalam jumlah berlebihan tidaklah tanpa risiko. dr. Nurul menyarankan untuk membatasi konsumsi kopi maksimal dua cangkir per hari.

“Minum kopi berlebihan bisa menyebabkan gangguan lambung, memicu GERD (gastroesophageal reflux disease), hingga jantung berdebar,” ujarnya. Terlebih, bila kopi selalu disajikan dengan tambahan gula, maka risiko jangka panjangnya bisa lebih serius.

“Asupan gula yang berlebihan menyebabkan peningkatan risiko diabetes,” tambahnya.

Risiko Insomnia dan Sensitivitas Kafein

Sebuah studi oleh Ninad S. Chaudhary dkk. (2016) menunjukkan bahwa konsumsi kopi menjelang tidur berpotensi memicu insomnia. Namun, dampaknya tidak berlaku untuk semua orang. Tingkat sensitivitas terhadap kafein bisa berbeda-beda pada tiap individu.

Kendati demikian, beberapa penelitian merekomendasikan untuk menghindari konsumsi kafein setidaknya 6 jam sebelum waktu tidur, demi menjaga kualitas tidur malam.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved