Mimisan Bisa Bunuh Diam-diam: Kenali Gejala yang Sering Diabaikan
		
		
			Tanggal: 3 Nov 2025 18:32 wib.				
		
		Mimisan sering dianggap hal sepele—sesuatu yang biasa terjadi saat udara kering atau akibat mengupil. Namun, para ahli medis memperingatkan bahwa mimisan bisa menjadi alarm bagi penyakit serius yang mengintai tubuh secara diam-diam. Jika muncul berulang atau disertai gejala tertentu, mimisan jangan pernah diabaikan.
“Banyak orang berpikir mimisan hanyalah gangguan ringan. Padahal, mimisan bisa menjadi pertanda hipertensi, gangguan pembekuan darah, anemia, atau bahkan kanker hidung,” ujar Dr. Ratna Wulandari, dokter spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) di Jakarta.
Secara medis, mimisan terjadi karena pecahnya pembuluh darah halus di dalam hidung. Faktor paling umum biasanya ringan, seperti udara kering, alergi, atau benturan kecil. Namun, ketika pendarahan terjadi berulang atau disertai gejala lain, itu bisa menandakan masalah kesehatan yang lebih serius.
Beberapa gejala yang harus diwaspadai meliputi:
	
	Pendarahan yang berlangsung lebih dari 15 menit.
	
	
	Mimisan dari kedua lubang hidung sekaligus.
	
	
	Mudah memar, lemas, atau pusing.
	
	
	Demam atau gejala tubuh lainnya yang tidak biasa.
	
Mimisan bisa menjadi gejala awal hipertensi, di mana tekanan darah tinggi membuat pembuluh darah di hidung lebih rapuh dan mudah pecah. Pada kasus lain, gangguan pembekuan darah seperti hemofilia atau trombositopenia membuat pendarahan sulit berhenti bahkan dari luka kecil.
“Pemeriksaan darah lengkap sangat disarankan jika mimisan muncul tanpa sebab jelas, apalagi jika terjadi berulang,” tambah Dr. Ratna.
Selain itu, kanker hidung atau sinus meski jarang, terkadang ditandai dengan mimisan yang tidak biasa, terutama pada orang dewasa di atas 40 tahun. Anemia juga menjadi faktor penyerta, di mana kekurangan sel darah merah membuat pembuluh darah mudah pecah. Gejala anemia lain termasuk pucat, lelah berlebihan, sesak napas, dan detak jantung cepat.
Penanganan mimisan ringan bisa dilakukan di rumah dengan cara menekan bagian hidung yang berdarah sambil duduk dengan kepala sedikit condong ke depan. Hindari menunduk atau menengadah, karena darah bisa masuk ke tenggorokan dan memicu muntah. Jika pendarahan tidak berhenti setelah 15–20 menit, segera cari pertolongan medis.
Pencegahan juga penting. Menjaga kelembapan udara, menghindari mengupil atau trauma hidung, serta menerapkan gaya hidup sehat seperti diet bergizi, olahraga rutin, dan kontrol tekanan darah bisa membantu mencegah mimisan yang terkait penyakit serius.
Kesimpulannya, mimisan bukan sekadar gangguan ringan. Dalam beberapa kasus, ini adalah sinyal penting dari tubuh yang tidak boleh diabaikan. Dengan deteksi dini dan penanganan cepat, risiko komplikasi penyakit serius bisa ditekan, bahkan nyawa bisa diselamatkan.
Jadi, jika mimisan muncul lebih dari sekali atau disertai gejala lain, jangan dianggap sepele. Perhatikan tubuh Anda, karena mimisan bisa menjadi tanda penyakit yang diam-diam mengintai.