Mikroplastik dalam Makanan Sehari-hari: Bahaya Tersembunyi untuk Kesehatan Anda
Tanggal: 22 Des 2024 17:23 wib.
Berkembangnya penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis makanan yang kita konsumsi sehari-hari ternyata terkontaminasi mikroplastik. Dalam kaitannya dengan kesehatan manusia, ini menjadi perhatian serius. Mikroplastik mengandung racun dan bahan kimia lainnya yang membawa dampak negatif bagi kesehatan tubuh.
Mikroplastik bisa berasal dari beragam sumber, seperti pencucian pakaian berbahan sintetis, debu industri, dan sampah plastik. Masuknya mikroplastik ke dalam tubuh melalui makanan dapat menyebabkan kerusakan pada dinding usus dan peradangan, yang berdampak pada gangguan fungsi pencernaan. Selain itu, paparan mikroplastik di dalam tubuh juga bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Studi-studi terbaru menemukan bahwa beberapa jenis makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat mengandung mikroplastik. Berikut adalah beberapa makanan tersebut:
1. Daging ayam
2. Daging sapi
3. Daging babi
4. Nugget
5. Tahu
6. Selada
7. Wortel
8. Lobak
9. Apel
10. Teh celup
11. Garam Himalaya
12. Gula
13. Nasi instan
14. Air minum kemasan
Studi pada tahun 2023 menemukan bahwa garam merah Himalaya yang ditambang dari dalam tanah merupakan sumber mikroplastik yang paling banyak, diikuti oleh garam hitam dan garam laut. Begitu pula dengan gula, studi pada 2022 menyebutkan bahwa gula juga merupakan sumber paparan manusia terhadap polutan mikro ini.
Penting untuk dicatat bahwa kantong teh plastik juga menjadi penyumbang besar mikroplastik. Peneliti di Universitas McGill di Quebec, Kanada menemukan bahwa melepas satu kantong teh plastik dapat menghasilkan sekitar 11,6 miliar partikel mikroplastik dan 3,1 miliar partikel nanoplastik ke dalam air.
Nasi juga tidak luput dari kontaminasi mikroplastik. Sebuah studi dari University of Queensland menemukan bahwa setiap 100 gram nasi yang dikonsumsi mengandung tiga hingga empat miligram plastik, dan angka ini melonjak hingga 13 miligram per sajian untuk nasi instan.
Untuk mengurangi kontaminasi plastik hingga 40%, kita bisa mencuci beras sebelum memasaknya. Tindakan ini juga membantu mengurangi kandungan arsenik yang kadang terdapat dalam beras dalam jumlah tinggi.
Kemudian, air minum dalam kemasan. Studi pada Maret 2024 menunjukkan bahwa satu liter air setara dengan dua botol air minum ukuran standar atau mengandung rata-rata 240.000 partikel plastik dari tujuh jenis plastik, termasuk nanoplastik.
Penelitian juga menemukan bahwa mikroplastik telah ditemukan di paru-paru manusia, jaringan plasenta ibu dan janin, ASI manusia, dan darah manusia. Namun, hingga saat ini, penelitian tentang bagaimana polimer ini memengaruhi organ dan fungsi tubuh masih terbatas.
Sebuah studi pada Maret 2024 menemukan bahwa orang dengan mikroplastik atau nanoplastik di arteri leher dua kali lebih mungkin mengalami serangan jantung, stroke, atau kematian dalam waktu tiga tahun ke depan dibandingkan dengan orang yang tidak terkontaminasi.
Sherri "Sam" Mason, direktur keberlanjutan di Penn State Behrend di Erie, Pennsylvania, menegaskan bahwa semua bahan kimia yang terkandung dalam pembuatan plastik juga akan ikut terbawa jika plastik tersebut masuk ke dalam tubuh kita.
Studi yang diterbitkan dalam Environmental Research menunjukkan bahwa semua jenis protein mengandung mikroplastik. Pada penelitian ini, para peneliti mengamati lebih dari 12 protein yang umum dikonsumsi, termasuk daging sapi, udang yang dilapisi tepung roti, dada ayam, nugget, daging babi, makanan laut, tahu, dan beberapa alternatif daging nabati, seperti nugget, remah-remah nabati yang mirip dengan daging sapi giling, dan stik ikan nabati.
Hasilnya menunjukkan bahwa udang yang dilapisi tepung roti merupakan makanan yang terkontaminasi plastik terbanyak. Nugget nabati menjadi urutan kedua, diikuti oleh nugget ayam, stik ikan pollock, udang White Gulf yang diproses secara minimal, dan stik mirip ikan nabati. Protein yang paling sedikit terkontaminasi adalah dada ayam, diikuti oleh daging babi panggang dan tahu.
Penelitian lain yang diterbitkan dalam Environmental Science menemukan bahwa ada sekitar 52.050 hingga 233.000 partikel plastik berukuran di bawah 10 mikrometer dalam berbagai buah dan sayuran. Apel dan wortel merupakan buah dan sayur yang paling terkontaminasi, dengan lebih dari 100.000 mikroplastik per gram. Meskipun demikian, instruksi tambahan harus diperhatikan untuk mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi untuk mengurangi paparan mikroplastik.