Sumber foto: Google

Mental Health di Indonesia, Mengapa Kesehatan Jiwa Masih Banyak Terabaikan?

Tanggal: 8 Mei 2025 12:09 wib.
Tampang.com | Kesehatan mental seringkali dipandang sebelah mata di Indonesia, meskipun isu gangguan jiwa semakin banyak dibicarakan di tingkat global. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan stres berlebih kini semakin marak, namun banyak orang yang masih enggan untuk mencari bantuan. Apa yang menyebabkan fenomena ini dan bagaimana kita bisa lebih peduli terhadap kesehatan jiwa?

Tingginya Angka Gangguan Mental di Indonesia
Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan, sekitar 10% dari total populasi Indonesia mengalami gangguan mental, mulai dari kecemasan ringan hingga depresi berat. Meski angka ini cukup tinggi, hanya sebagian kecil yang benar-benar mencari pengobatan atau terapi.

“Gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres menjadi masalah besar di masyarakat kita, namun sering diabaikan. Banyak yang menganggap masalah ini sebagai hal yang wajar atau tidak cukup penting,” ungkap dr. Rina, seorang psikolog yang berpraktik di Jakarta.

Stigma dan Salah Kaprah tentang Kesehatan Jiwa
Salah satu alasan mengapa banyak orang enggan mencari bantuan adalah adanya stigma negatif terhadap penderita gangguan mental. Di Indonesia, masih banyak yang menganggap orang dengan gangguan jiwa sebagai orang yang lemah atau tidak bisa mengendalikan dirinya.

“Masih banyak orang yang beranggapan bahwa pergi ke psikolog atau psikiater adalah tanda kelemahan atau kegilaan. Padahal, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik,” jelas dr. Rina.

Kurangnya Akses ke Layanan Kesehatan Mental
Selain stigma, kurangnya akses terhadap layanan kesehatan mental juga menjadi tantangan besar. Terutama di daerah-daerah terpencil, masih jarang ditemukan fasilitas kesehatan mental yang memadai.

“Di kota-kota besar, orang bisa dengan mudah mengakses layanan psikologis atau psikiater. Namun di daerah terpencil, fasilitas ini masih sangat terbatas, dan hal ini membuat banyak orang tidak mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan,” kata dr. Rina.

Pentingnya Edukasi tentang Kesehatan Jiwa
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan edukasi yang lebih intensif mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental dan mengurangi stigma negatif. Penyuluhan kepada masyarakat tentang gejala gangguan mental, cara mencegahnya, dan pentingnya mencari bantuan dapat membantu meningkatkan kesadaran.

“Pendidikan tentang kesehatan jiwa harus dimulai sejak dini, baik di sekolah, tempat kerja, dan dalam keluarga. Ketika orang memahami bahwa kesehatan mental mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan, mereka akan lebih terbuka untuk mencari bantuan,” tambah dr. Rina.

Peran Pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat
Pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat memiliki peran besar dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental. Beberapa program pemerintah sudah ada, namun masih perlu diperluas untuk menjangkau lebih banyak orang.

“Pemerintah harus lebih banyak melibatkan tenaga kesehatan mental di puskesmas dan klinik-klinik daerah untuk memberikan pelayanan yang lebih merata. Lembaga swadaya masyarakat juga bisa berperan dalam memberikan pelatihan dan dukungan kepada masyarakat,” ujar dr. Rina.

Langkah Mengatasi Masalah Kesehatan Jiwa di Indonesia
Meningkatkan akses terhadap terapi psikologis, mengurangi stigma, dan memberikan edukasi yang lebih baik adalah langkah-langkah penting untuk mengatasi masalah kesehatan mental di Indonesia. Semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta, harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih peduli terhadap kesehatan jiwa.

“Kesehatan mental adalah bagian penting dari kesejahteraan manusia. Tanpa kesehatan mental yang baik, kita tidak bisa memiliki kualitas hidup yang optimal. Oleh karena itu, kita harus memprioritaskan perawatan kesehatan jiwa,” tegas dr. Rina.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved