Sumber foto: google

Menkes Ungkap Harga Obat di Indonesia Lima Kali Lebih Mahal Dibandingkan di Malaysia

Tanggal: 5 Jul 2024 09:13 wib.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan harga obat di Indonesia lima kali lebih mahal dibandingkan di Malaysia. Budi berharap harga alat kesehatan dan obat-obatan dapat disamakan dengan negara-negara tetangga. Sebab, saat ini harga alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan di Indonesia dinilai mahal.“Pertama, harga alat kesehatan dan obat-obatan itu bisa sama dong dengan negara tetangga. Kan di kita harga alkes dan obat-obatan mahal,” ujar Budi.

Dia menjelaskan harga obat di Indonesia lima kali lebih mahal dibandingkan di Malaysia. “Tadi juga disampaikan bahwa perbedaan harga obat itu 3 kali, 5 kali dibandingkan dengan di Malaysia, 300 persen kan, 500 persen,” katanya. Budi membeberkan harga obat di Indonesia tinggi karena ada inefisiensi dalam perdagangan, masalah tata kelola dan tranparansi.

Menurut Menkes, perbedaan harga obat tersebut tidak dapat dijelaskan semata-mata dengan perbedaan nilai tukar mata uang, akan tetapi terdapat faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan. Salah satu faktor yang menjadi penyebab harga obat di Indonesia lebih mahal adalah proses distribusi obat yang panjang dan kompleks. Biaya distribusi yang tinggi dapat menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan harga obat di pasaran.

Selain itu, regulasi harga obat di Indonesia juga dinilai perlu untuk dievaluasi kembali. Menkes menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pengkajian terhadap regulasi harga obat di Indonesia guna menemukan solusi terbaik agar harga obat dapat diturunkan menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa akses masyarakat terhadap obat-obatan yang dibutuhkan tidak terhambat oleh harga yang tinggi.

Dampak dari harga obat yang tinggi di Indonesia dapat dirasakan oleh masyarakat, terutama bagi mereka yang memerlukan obat secara rutin untuk menjaga kesehatan. Tingginya harga obat juga dapat menjadi beban tersendiri bagi sistem kesehatan nasional, terutama dalam hal program-program pelayanan kesehatan yang berorientasi pada upaya pencegahan penyakit dan pengobatan yang terjangkau.

Sebagai langkah awal dalam mengatasi permasalahan ini, Menkes menyebutkan bahwa pemerintah telah melakukan upaya untuk mendorong produksi obat generik di dalam negeri sebagai langkah untuk menekan harga obat. Produksi obat generik diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor obat-obatan serta dapat menekan harga obat secara keseluruhan.

Permasalahan harga obat yang tinggi bukanlah hal yang baru di Indonesia. Sebelumnya, sudah terdapat berbagai usaha untuk menurunkan harga obat, namun belum mencapai hasil yang memuaskan. Diperlukan komitmen yang kuat serta kerjasama antara pemerintah, industri farmasi, serta masyarakat untuk menemukan solusi yang tepat guna menurunkan harga obat di Indonesia.

Dengan adanya pengungkapan Menkes tentang perbedaan harga obat di Indonesia dan Malaysia, diharapkan hal ini dapat menjadi momentum untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi harga obat di Indonesia. Langkah-langkah strategis perlu segera diimplementasikan guna memastikan akses masyarakat terhadap obat-obatan yang terjangkau dan berkualitas.

Dalam mengatasi permasalahan harga obat, peran serta semua pihak sangatlah penting. Industri farmasi perlu mengambil bagian dalam upaya menekan biaya produksi obat, pemerintah perlu melakukan evaluasi terhadap regulasi harga obat yang ada, dan masyarakat perlu menerapkan pola hidup sehat untuk mengurangi risiko penyakit yang memerlukan pengobatan intensif.

Dengan begitu, diharapkan permasalahan harga obat di Indonesia dapat segera diselesaikan demi terwujudnya sistem kesehatan yang berpihak pada kepentingan masyarakat.

Dengan ungkapan Menkes tentang harga obat di Indonesia yang lima kali lebih mahal daripada di Malaysia, menjadi poin penting untuk meninjau kembali regulasi dan kebijakan dalam industri farmasi di Indonesia. Demi terciptanya akses obat yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved