Meningkat Tajam! Keluhan Kesehatan Mental di Kalangan Remaja Dinilai Sudah Darurat
Tanggal: 20 Mei 2025 21:23 wib.
Tampang.com | Kesehatan mental remaja kini menjadi perhatian utama di dunia kesehatan Indonesia. Dalam beberapa bulan terakhir, klinik dan layanan konsultasi psikologi melaporkan lonjakan signifikan pasien usia 13–19 tahun dengan keluhan kecemasan, stres berat, hingga depresi.
Tekanan dari Sekolah hingga Media Sosial
Pakar menyebut bahwa tekanan akademik, pergaulan, serta eksposur berlebihan terhadap media sosial menjadi pemicu utama. Banyak remaja merasa harus tampil sempurna, baik secara fisik, prestasi, maupun sosial, yang pada akhirnya memicu tekanan mental berlebihan.
“Banyak anak yang datang karena merasa tidak cukup baik atau terus membandingkan diri dengan orang lain di media sosial,” ujar seorang psikolog remaja.
Sinyal Bahaya yang Sering Terabaikan
Gejala gangguan mental seperti mudah marah, menarik diri, kehilangan minat, atau gangguan tidur sering dianggap wajar oleh orang tua. Padahal, itu bisa jadi pertanda awal kondisi mental yang perlu perhatian serius.
Orang tua dan guru disarankan lebih peka terhadap perubahan perilaku anak, serta menciptakan ruang komunikasi yang aman dan terbuka.
Langkah Preventif yang Bisa Dilakukan
Selain konsultasi profesional, beberapa langkah sederhana bisa membantu: membatasi waktu layar, mendorong aktivitas fisik, memberi jeda dari tekanan sekolah, serta mengenalkan teknik relaksasi seperti journaling atau meditasi ringan.
Pemerintah daerah juga mulai aktif menggagas program kesehatan mental berbasis sekolah yang melibatkan guru BK dan tenaga konselor profesional.