Mengungkap Fakta Mengejutkan Penyebab Kanker Paru-Paru yang Tak Hanya Akibat Merokok
Tanggal: 13 Mei 2025 22:47 wib.
Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker yang paling mematikan dan sering kali dikaitkan dengan menurunnya fungsi paru-paru akibat pertumbuhan sel-sel abnormal. Di Indonesia, kanker paru-paru menjadi salah satu jenis kanker yang paling umum, bahkan data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) tahun 2020 menunjukkan bahwa kasus baru kanker paru-paru menempati peringkat ketiga setelah kanker payudara.
Meskipun merokok dikenal sebagai salah satu penyebab utama kanker paru-paru, ternyata banyak orang yang tidak merokok juga dapat mengidap penyakit ini. Prof. Dato' Dr. Basheer Ahamed Bin Abdul Kareem, seorang dokter spesialis bedah torak, jantung, dan kardiovaskular di Northern Heart Hospital Penang, menjelaskan bahwa meskipun kebiasaan merokok menjadi penyebab utama kanker paru-paru, banyak pula orang yang bukan perokok yang mengalami kondisi ini. Hal ini menunjukkan bahwa faktor lain juga memiliki peran besar dalam perkembangan kanker paru-paru.
Penyebab Kanker Paru-Paru: Bukan Hanya Merokok
Menurut Prof. Dato' Dr. Basheer, meskipun merokok adalah faktor utama yang meningkatkan risiko kanker paru-paru, banyak kasus yang tidak berhubungan dengan kebiasaan merokok. Ia mengungkapkan bahwa sekitar 85 hingga 90 persen kasus kanker paru-paru bukan disebabkan oleh kebiasaan merokok aktif. Selama ini, kanker paru-paru dikenal dengan ciri-ciri pertumbuhannya yang cepat, ukuran tumor yang besar, serta kemampuan untuk menyebar dengan cepat ke bagian tubuh lainnya. Karena faktor-faktor tersebut, pengobatan kanker paru-paru menjadi lebih sulit dan memerlukan penanganan khusus.
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap risiko kanker paru-paru selain merokok antara lain adalah paparan terhadap polusi udara, adanya riwayat keluarga yang menderita kanker paru-paru, serta paparan terhadap lingkungan yang terkontaminasi zat-zat berbahaya seperti zat karsinogen. Zat-zat karsinogen ini dapat berupa asbes, eter, hidrokarbon polisiklik aromatik, serta arsen anorganik yang sering ditemukan di lingkungan kerja atau tempat tinggal yang tercemar polusi industri.
Faktor Lingkungan yang Meningkatkan Risiko
Paparan polusi udara, baik dari kendaraan bermotor maupun polusi industri, telah menjadi salah satu penyebab kanker paru-paru yang semakin meningkat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Selain itu, bagi orang yang tinggal di lingkungan yang banyak terpapar zat beracun seperti di sekitar pabrik atau area dengan tingkat polusi udara yang tinggi, risiko terkena kanker paru-paru juga semakin besar. Zat-zat seperti asbes yang sering ditemukan pada material bangunan lama dan zat arsen yang terkandung dalam air tanah tercemar juga menjadi pemicu perkembangan kanker paru-paru.
Risiko lebih tinggi juga dialami oleh mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker paru-paru. Faktor genetik berperan dalam meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengidap penyakit ini meskipun mereka tidak merokok atau terpapar polusi udara secara langsung.
Pentingnya Deteksi Dini Kanker Paru-Paru
Sayangnya, kebanyakan penderita kanker paru-paru baru menyadari kondisi ini setelah kanker memasuki stadium lanjut. Hal ini disebabkan karena gejala kanker paru-paru biasanya tidak langsung terlihat pada tahap awal, atau gejalanya sering dianggap sebagai infeksi saluran napas biasa. Oleh karena itu, penting bagi siapa saja yang berisiko untuk menjalani pemeriksaan atau skrining sedini mungkin agar deteksi dapat dilakukan lebih awal dan peluang untuk sembuh semakin besar.
Gejala kanker paru-paru pada umumnya dimulai dengan batuk yang berkepanjangan, batuk disertai darah, nyeri pada dada, serta tubuh yang terasa lemas. Beberapa penderita juga sering mengalami penurunan berat badan yang drastis tanpa sebab yang jelas dan sering mengalami infeksi paru-paru yang sulit sembuh. Karena gejalanya yang mirip dengan penyakit saluran pernapasan lainnya, kanker paru-paru sering kali tidak langsung dikenali oleh banyak orang.
Tanda-Tanda Awal Kanker Paru-Paru yang Perlu Diperhatikan
Gejala kanker paru-paru sering kali datang secara perlahan dan dapat disalahartikan dengan kondisi lain. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain adalah batuk yang terus menerus, batuk yang mengeluarkan darah, rasa sakit di bagian dada, serta kesulitan bernapas. Selain itu, penurunan berat badan yang tiba-tiba, kelelahan yang terus-menerus, dan sering mengalami infeksi pada saluran pernapasan juga bisa menjadi indikator kanker paru-paru.
Penderita kanker paru-paru juga mungkin mengalami suara serak yang terus menerus atau sulit untuk bernapas meskipun tidak ada gangguan pernapasan sebelumnya. Jika gejala-gejala ini muncul dan berlangsung cukup lama, sangat penting untuk segera melakukan pemeriksaan medis untuk memastikan penyebabnya.
Upaya Mencegah Kanker Paru-Paru
Mencegah kanker paru-paru memang tidak mudah, tetapi ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini. Menghindari kebiasaan merokok dan mengurangi paparan terhadap polusi udara adalah langkah pertama yang dapat dilakukan. Selain itu, untuk mereka yang bekerja di lingkungan yang terpapar zat beracun, penggunaan alat pelindung diri yang tepat sangat penting. Pemeriksaan kesehatan rutin dan skrining juga dapat membantu dalam mendeteksi kanker paru-paru sejak dini.
Pentingnya Kesadaran Masyarakat tentang Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru memang menjadi penyakit yang mematikan, namun dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini, kita bisa mengurangi angka kematian akibat penyakit ini. Pemeriksaan rutin, gaya hidup sehat, serta menghindari faktor risiko seperti merokok dan polusi udara adalah langkah-langkah yang dapat membantu menurunkan angka kejadian kanker paru-paru.