Menguak Virus HMPV: Ancaman Baru yang Mirip Influenza dan Covid-19
Tanggal: 19 Jan 2025 20:27 wib.
Apa Itu Virus HMPV?
Virus Human Metapneumovirus (HMPV) adalah anggota keluarga Paramyxoviridae dan berasal dari genus Metapneumovirus. Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 2001 dari sampel pasien dengan infeksi saluran pernapasan. Menurut Telly Purnamasari Agus, Peneliti Ahli Madya di BRIN, virus ini memiliki kesamaan gejala dengan influenza (genus Influenzavirus) dan Covid-19 (genus Betacoronavirus).
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Gejala awal HMPV meliputi:
Batuk
Pilek
Hidung tersumbat
Demam ringan
Kadang disertai sesak napas, terutama pada anak-anak dan bayi
Pada kasus yang parah, infeksi HMPV dapat berkembang menjadi bronkiolitis atau pneumonia. Dibandingkan influenza, gejala HMPV cenderung lebih ringan, terutama dalam hal demam dan kelelahan. Berbeda dengan Covid-19, HMPV tidak menyebabkan anosmia (hilangnya kemampuan mencium bau), gejala khas yang sering ditemukan pada Covid-19.
Bagaimana Virus Ini Menyebar?
Penularan HMPV terjadi melalui:
Droplet saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
Kontak langsung dengan penderita.
Permukaan yang terkontaminasi, seperti pegangan pintu atau meja, yang disentuh sebelum menyentuh mata, hidung, atau mulut.
Struktur dan Variasi Virus HMPV
HMPV merupakan virus RNA berantai tunggal dengan struktur heliks berbentuk bola. Virus ini memiliki membran lipid yang mengandung protein penting untuk proses infeksi. Terdapat dua subtipe utama HMPV:
Subtipe A: Meliputi subgrup A1 dan A2. Subtipe ini sering menyebabkan infeksi lebih berat dan terkait dengan wabah.
Subtipe B: Terdiri dari subgrup B1 dan B2, yang cenderung menyebabkan infeksi lebih ringan dan muncul lebih sering di musim tertentu.
Mengapa Penelitian Lebih Lanjut Diperlukan?
Penelitian genetik HMPV menjadi penting untuk memahami karakteristik virus yang beredar di Indonesia, termasuk kemungkinan adanya mutasi. Selain itu, pengembangan tes diagnostik cepat sangat diperlukan, terutama di wilayah dengan fasilitas kesehatan terbatas.
Telly menekankan pentingnya penelitian klinis untuk:
Mengetahui faktor risiko dan komplikasi penyakit.
Mengembangkan pengobatan yang efektif.
Merancang vaksin untuk mencegah penyebaran lebih luas.
Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Hingga kini, belum ada vaksin khusus untuk mencegah HMPV. Namun, langkah-langkah berikut bisa membantu menurunkan risiko penyebaran:
Rutin mencuci tangan dengan sabun.
Menggunakan masker di tempat umum.
Menjaga jarak fisik dari orang yang bergejala.
Meningkatkan imunitas tubuh dengan pola hidup sehat.
Kolaborasi Internasional untuk Mengatasi HMPV
Telly menambahkan bahwa kerja sama dengan organisasi internasional seperti WHO dan CDC dapat memberikan panduan untuk mitigasi penyebaran HMPV secara global. Edukasi masyarakat juga menjadi kunci penting agar langkah-langkah pencegahan bisa diterapkan secara efektif di seluruh lapisan masyarakat.