Mengapa Melewatkan Sarapan Membuat Anak Kekurangan Gizi

Tanggal: 28 Agu 2017 08:47 wib.
Jika anak-anak telah terbiasa melewatkan sarapan setiap harinya, mereka akan memiliki kemungkinan untuk kekurangan sejumlah nutrisi yang dibutuhkan setiap hari untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka, klaim periset terkait penelitian ini beberapa waktu yang lalu.

Temuan menunjukkan bahwa sebesar 31,5 persen anak-anak yang melewatkan sarapan bahkan tidak memenuhi batas bawah asupan nutrisi gizi zat besi yang direkomendasikan (LRNI).

Sementara 19 persen tidak memenuhi LRNI untuk kalsium, 21,5 persen tidak memenuhi kadar yodium yang lebih rendah, dan sebanyak 7,3 persen memiliki asupan folat di bawah asupan nutrisi yang direkomendasikan.

Di sisi lain, anak-anak yang sarapan setiap hari diketahui memiliki asupan nutrisi kunci sehari-hari yang lebih tinggi seperti folat yang penting untuk pengembangan bahan genetik, kalsium, zat besi, dan iodin yang berperan dalam pengembangan fungsi tiroid.

"Studi ini membuktikan bahwa sarapan adalah kunci utama bagi para orang tua untuk memastikan bahwa anak-anak mereka mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan," ungkap Gerda Pot, seorang dosen di King's College London, Inggris.

Penelitian yang dipublikasikan di British Journal of Nutrition ini, tim periset melakukan penelitian terhadap 802 anak berusia empat sampai 10 tahun dan 884 anak berusia 11 sampai 18 tahun.

Sarapan akan dianggap sebagai konsumsi apabila makanan yang dikonsumsi lebih dari 100 kalori dan dilakukan pada jam antara 6 dan 9 pagi

Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa pada anak-anak yang lebih muda (empat sampai 10 tahun), mereka memiliki asupan folat, kalsium, vitamin C dan yodium yang lebih tinggi saat sarapan dibandingkan dengan hari tidak sarapan.

Dari nutrisi yang sama, untuk anak yang lebih tua (11-18 tahun), asupan kalsium lebih tinggi pada hari-hari di mana mereka sarapan.

Jadi, masih mau melewatkan sarapan?

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved