Sumber foto: Canva

Mengapa Kita Tetap Bisa Terkena Flu Meski Sudah Vaksin

Tanggal: 1 Mei 2025 19:03 wib.
Flu adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza dan dapat menular dengan mudah dari satu orang ke orang lain. Setiap tahun, flu menjadi masalah kesehatan global yang mempengaruhi jutaan orang. Vaksin flu telah diperkenalkan sebagai salah satu cara untuk melindungi diri dari infeksi, namun masih banyak orang yang tetap bertanya-tanya mengapa mereka bisa terkena flu meski sudah mendapatkan vaksin. 

Salah satu alasan utama adalah variasi strain virus influenza yang ada. Virus influenza tidak statis; ia terus bermutasi dan berevolusi. Setiap tahun, ada banyak jenis virus influenza yang beredar, dan vaksin yang tersedia biasanya dirancang untuk melindungi terhadap strain yang diperkirakan akan menjadi yang paling umum di musim flu tersebut. Namun, jika vaksin tidak mencakup strain yang tepat yang menyerang, seseorang masih berisiko tinggi terkena flu. 

Selain itu, efektivitas vaksin flu tidak 100%. Meskipun vaksin dirancang untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, tidak semua orang yang divaksinasi akan mendapatkan perlindungan penuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa efektivitas vaksin flu dapat berkisar antara 40% hingga 60% pada populasi umum, tergantung pada berbagai faktor termasuk usia, kesehatan individu, dan tingkat kecocokan antara vaksin dan virus yang beredar. 

Ada juga faktor usia dan kesehatan yang mempengaruhi respons imun seseorang terhadap vaksin flu. Orang tua, bayi, dan individu dengan sistem kekebalan yang lemah atau penyakit kronis mungkin tidak merespon vaksin dengan baik. Dalam kondisi ini, mereka masih mungkin menjadi korban flu meskipun sudah divaksinasi. 

Ada juga kemungkinan bahwa seseorang dapat terinfeksi dengan virus atau strain lain yang tidak terlindungi oleh vaksin flu. Misalnya, virus penyebab flu lain, seperti parainfluenza atau virus respiratori lainnya, mungkin tidak terjangkau oleh vaksin flu dan dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan flu. Jadi, meskipun seseorang sudah divaksinasi, mereka masih mungkin terkena infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus yang berbeda. 

Selain faktor biologis, ada juga faktor perilaku yang dapat mempengaruhi risiko terkena flu setelah vaksinasi. Jika seseorang memiliki kebiasaan kurang menjaga kebersihan, seperti tidak mencuci tangan secara teratur atau berada di kerumunan orang saat musim flu, mereka berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi. Meskipun vaksin dapat memberikan perlindungan, tindakan pencegahan tambahan tetap penting untuk mengurangi risiko terpapar virus flu. 

Selanjutnya, ada juga yang dikenal sebagai “vaksinasi tidak lengkap.” Ini terjadi jika seseorang tidak mendapatkan vaksin flu dengan dosis yang cukup atau dalam periode waktu yang tepat. Misalnya, vaksin flu memerlukan waktu untuk membangun kekebalan penuh dalam tubuh, biasanya sekitar dua minggu setelah vaksinasi. Jika seseorang terpapar virus flu dalam jangka waktu tersebut, mereka mungkin masih rentan terhadap infeksi.

Akhirnya, penting untuk diingat bahwa meskipun kita telah divaksinasi, tidak ada jaminan bahwa kita tidak akan pernah mengalami flu. Vaksinasi adalah alat yang sangat efektif dalam mengurangi risiko dan memperingan gejala jika terkena flu. Namun, kesadaran tentang risiko yang tetap ada meski telah divaksinasi, serta tindakan pencegahan lainnya, sangat penting dalam membantu melindungi diri sendiri dan orang lain dari penyebaran flu.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved