Sumber foto: Canva

Mengapa Diet Yo-Yo Bisa Merusak Tubuh?

Tanggal: 20 Mei 2025 21:35 wib.
Diet yo-yo, atau sering disebut sebagai diet roller coaster, adalah pola makan yang melibatkan siklus penurunan berat badan yang cepat diikuti oleh kenaikan berat badan secara drastis. Banyak orang terjebak dalam lingkaran ini, berusaha mencari solusi cepat untuk menurunkan berat badan, namun berakhir dengan efek yang merugikan bagi tubuh. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa diet yo-yo bisa merusak tubuh.

Salah satu alasan utama diet yo-yo merusak tubuh adalah proses metabolisme yang terganggu. Ketika seseorang menjalani diet ketat untuk mengurangi berat badan, tubuh mulai beradaptasi dengan mengurangi tingkat metabolisme untuk menghemat energi. Setelah mencapai tujuan penurunan berat badan, banyak orang cenderung kembali ke pola makan lama mereka, menyebabkan kenaikan berat badan yang cepat. Proses ini mengakibatkan tubuh berulang kali harus menyesuaikan diri, yang bisa mengakibatkan gangguan metabolik.

Diet yo-yo tidak hanya mempengaruhi metabolisme, tetapi juga bisa berbahaya bagi kesehatan mental. Ketika seseorang mengalami fluktuasi berat badan yang signifikan, bisa muncul perasaan frustrasi, kehilangan kendali, dan bahkan depresi. Banyak orang merasa bahwa mereka gagal karena tidak mampu menjaga berat badan ideal mereka, yang bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan mental lebih lanjut. Dengan kata lain, diet yang tidak berkelanjutan ini bisa menyebabkan penderitaan psikologis yang tidak kalah serius.

Selain itu, diet yo-yo juga dapat menyebabkan kehilangan massa otot. Saat menjalani pola makan ketat, tubuh tidak hanya membakar lemak, tetapi juga membakar massa otot. Kehilangan massa otot membuat metabolisme semakin melambat, sehingga saat berat badan naik lagi, tubuh lebih cenderung menyimpan lemak daripada otot. Hal ini berpotensi memperburuk kondisi fisik individu dan membuat usaha penurunan berat badan yang selanjutnya semakin sulit.

Perubahan yang cepat dalam berat badan akibat diet yo-yo juga berisiko terhadap kesehatan jantung. Fluktuasi yang ekstrem dalam berat badan bisa menyebabkan tekanan darah tidak stabil, kolesterol tinggi, dan peningkatan risiko penyakit jantung. Hal ini terjadi karena perubahan mendadak dalam sistem kardiovaskular, yang tidak dapat beradaptasi dengan cepat dan baik terhadap fluktuasi berat badan. Dampak jangka panjangnya dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan Anda.

Tak hanya masalah jantung, efek samping diet yo-yo juga dapat berpengaruh pada kesehatan hormon. Fluktuasi berat badan yang ekstrem dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan hormon, terutama hormon insulin dan hormon stres. Hormon insulin yang tidak seimbang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, sementara ketidakseimbangan hormon stres dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang sulit diatasi.

Hal lain yang sering diabaikan adalah dampak diet yo-yo terhadap kebiasaan makan individu. Sering kali, proses penurunan dan kenaikan berat badan dapat menyebabkan pola makan yang tidak sehat. Ketika menjalani diet ketat, seseorang mungkin mulai mengembangkan hubungan yang tidak sehat dengan makanan, termasuk perilaku binge eating atau makan berlebihan. Sebaliknya, penyiksaaan makanan yang berlebihan juga sering menyebabkan rasa bersalah dan malu, menciptakan siklus kesengsaraan yang sulit untuk dihentikan.

Dalam jangka panjang, diet yo-yo bukan hanya merusak fisik tetapi juga kesejahteraan mental seseorang. Dengan semua risiko ini, penting bagi kita untuk memahami bahwa penurunan berat badan yang sehat seharusnya melibatkan pendekatan yang berkelanjutan dan seimbang, bukan hanya sekadar mencari cara cepat untuk mendapatkan tubuh yang ideal. Perubahan pola makan yang sehat dan olahraga secara teratur adalah kunci untuk mencapai tujuan kesehatan yang lebih baik tanpa merusak tubuh.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved