Sumber foto: Google

Memahami Mata Minus: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Tanggal: 2 Jun 2024 18:31 wib.
Mata minus atau dalam istilah medis disebut miopi, adalah kondisi gangguan penglihatan yang umum terjadi di seluruh dunia. Mata minus ditandai dengan kesulitan melihat benda yang jauh, sedangkan penglihatan benda dekat relatif normal. Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang jika tidak ditangani dengan baik. Untuk lebih memahami mata minus, penting untuk mengetahui penyebab, gejala, dan cara pengobatannya.

Penyebab Mata Minus

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami mata minus. Salah satu penyebab utama adalah bentuk mata yang terlalu panjang. Ketika mata memiliki bentuk yang terlalu panjang, cahaya yang masuk akan difokuskan di depan retina, bukan tepat di atasnya. Kondisi ini menyebabkan bayangan benda yang dilihat menjadi kabur. Selain itu, faktor genetik juga turut berperan dalam perkembangan mata minus. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki mata minus, kemungkinan besar anak-anak mereka juga akan mengalami kondisi serupa.

Selain itu, kebiasaan membaca dan menggunakan perangkat elektronik dalam jangka waktu yang lama tanpa istirahat juga dapat menyebabkan mata minus. Paparan cahaya biru yang keluar dari layar perangkat elektronik dapat merusak mata secara perlahan. Kurangnya aktivitas fisik dan paparan sinar matahari yang kurang juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan mata minus pada seseorang.

Gejala Mata Minus

Gejala mata minus bisa bervariasi dari setiap individu, namun ada beberapa tanda umum yang biasanya muncul. Gejala pertama yang biasa dirasakan adalah kabur ketika melihat benda yang jauh. Selain itu, kesulitan untuk fokus saat melihat benda yang jauh juga merupakan gejala umum dari mata minus. Orang yang mengalami mata minus juga mungkin merasa mudah lelah saat menonton televisi atau bekerja di depan komputer.

Selain gejala yang berkaitan dengan penglihatan, seseorang dengan mata minus juga mungkin merasakan sakit kepala atau mata terasa tegang setelah melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus penglihatan yang lama, seperti membaca atau mengemudi. Hal ini disebabkan oleh ketegangan otot mata akibat usaha yang lebih keras untuk fokus penglihatan.

Pengobatan Mata Minus

Untuk mengatasi mata minus, konsultasikanlah dengan dokter mata terlebih dahulu agar dapat melakukan pemeriksaan mata yang lengkap. Setelah mendapatkan diagnosis, dokter akan meresepkan kacamata atau lensa kontak dengan resep yang sesuai untuk membantu memperbaiki penglihatan. Kacamata atau lensa kontak akan membantu memfokuskan cahaya langsung ke atas retina sehingga memperbaiki penglihatan. Penting untuk memakai kacamata atau lensa kontak sesuai resep yang diberikan dokter untuk hasil yang optimal.

Selain itu, untuk kasus mata minus yang lebih berat, dokter mata mungkin akan merekomendasikan terapi atau operasi. Terapi yang umum dilakukan adalah terapi ortokeratologi, yang melibatkan penggunaan lensa kontak khusus saat tidur untuk membentuk kornea dan meratakan penglihatan saat bangun. Operasi mata seperti LASIK juga dapat menjadi pilihan untuk menangani mata minus yang parah. Namun, pilihan terapi atau operasi harus dibicarakan lebih lanjut dengan dokter mata setelah pemeriksaan yang cermat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved