Media Sosial Menguasai Hidup Kita, Tapi Apa Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Mental?
Tanggal: 11 Mei 2025 08:01 wib.
Tampang.com | Penggunaan media sosial di Indonesia terus berkembang pesat. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), hampir 200 juta orang Indonesia aktif menggunakan platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok setiap harinya. Namun, di balik kemudahan berinteraksi, ada dampak negatif yang mulai dirasakan—terutama pada kesehatan mental.
Keterikatan Emosional yang Membahayakan
Banyak pengguna media sosial merasa terhubung dengan teman-teman mereka, tetapi pada saat yang sama merasa terisolasi. Ketergantungan untuk selalu update status, memeriksa notifikasi, atau mencari pengakuan dari orang lain bisa memicu kecemasan.
“Dampak media sosial terhadap kesehatan mental sangat nyata. Orang mulai merasa cemas, depresi, bahkan perasaan tidak puas dengan diri sendiri karena membandingkan hidupnya dengan orang lain,” ujar Dr. Arief Prabowo, psikolog klinis yang mengkhususkan diri dalam kesehatan mental digital.
Kecanduan Digital dan Gangguan Tidur
Banyak orang menghabiskan berjam-jam di media sosial, sering kali larut malam. Ini menyebabkan gangguan tidur yang serius. Menurut penelitian, paparan cahaya biru dari layar perangkat dapat mengganggu pola tidur dan kualitas istirahat, yang pada gilirannya mempengaruhi kesehatan mental.
“Penggunaan media sosial yang berlebihan berhubungan langsung dengan gangguan tidur dan meningkatkan kadar stres. Orang merasa terjaga secara mental, bahkan ketika tubuh mereka membutuhkan istirahat,” tambah Dr. Arief.
Anxiety, Depresi, dan Self-Esteem yang Menurun
Penyebaran konten yang ideal dan sering kali tidak realistis tentang gaya hidup, kecantikan, dan kesuksesan dapat memperburuk rasa percaya diri seseorang. Pengguna media sosial—terutama remaja—lebih rentan mengalami gangguan kecemasan dan depresi.
“Fenomena ini dikenal dengan istilah ‘social media envy’ atau rasa iri terhadap kehidupan orang lain yang tampak lebih sempurna,” jelas Dr. Arief.
Solusi: Digital Detox dan Pendidikan Kesehatan Mental
Ahli kesehatan mental menyarankan agar masyarakat mulai melakukan digital detox—mengurangi penggunaan media sosial secara teratur—untuk memulihkan keseimbangan mental. Selain itu, edukasi tentang penggunaan media sosial yang sehat juga penting agar masyarakat tidak terperangkap dalam siklus kecemasan yang terus menerus.
“Penting bagi kita untuk mengedukasi masyarakat tentang cara menggunakan media sosial dengan bijak dan menjaga kesehatan mental. Jangan biarkan dunia maya merusak dunia nyata kita,” tutup Dr. Arief.