Sumber foto: iStock

Manis yang Berbahaya: 7 Sinyal Tubuh Anda Sudah Kelebihan Gula dan Wajib Waspada!

Tanggal: 28 Jun 2025 09:40 wib.
Gula sering kali dianggap sebagai sumber kenikmatan. Baik dalam minuman, kue, maupun camilan, rasa manis memang menggoda lidah. Tapi, tahukah Anda bahwa konsumsi gula yang berlebihan dapat berdampak serius bagi kesehatan tubuh, bahkan secara emosional?

Banyak dari kita tidak menyadari bahwa asupan gula harian bisa jauh melebihi batas yang direkomendasikan. Menurut American Heart Association (AHA), rata-rata orang dewasa di Amerika Serikat mengonsumsi sekitar 17 sendok teh gula tambahan per hari, yang berarti 2–3 kali lebih banyak dari jumlah aman yang dianjurkan. Padahal, batas ideal konsumsi gula tambahan per hari adalah 9 sendok teh (36 gram) untuk pria dan 6 sendok teh (25 gram) untuk wanita.

Gula Tersembunyi di Balik Makanan Favorit

Minuman bersoda, jus dalam kemasan, es krim, donat, kue, dan pastry memang dikenal tinggi gula. Tapi jangan tertipu, makanan yang terlihat sehat pun bisa menyimpan kandungan gula tersembunyi. Karena itu, membaca label nutrisi dengan cermat adalah kunci untuk mengontrol asupan gula harian.

Menurut Amy Goodson, ahli diet dan konsultan kesehatan, tubuh sering kali memberikan sinyal ketika terlalu banyak mengonsumsi gula. Bila Anda mengalami beberapa tanda berikut, bisa jadi itu pertanda tubuh Anda butuh jeda dari manis-manis.


1. Mood yang Tak Stabil: Bahagia Sekejap, Lalu Gelisah

Perubahan suasana hati secara drastis bisa jadi tanda gula darah Anda sedang tidak stabil. Lonjakan kadar gula setelah makan makanan manis diikuti oleh penurunan drastis bisa menyebabkan emosi jadi mudah berubah—dari bahagia, lalu tiba-tiba gelisah, sedih, bahkan marah tanpa sebab yang jelas.


"Gula darah yang naik turun drastis dapat mengacaukan kestabilan emosi dan konsentrasi," jelas Goodson.



2. Berat Badan Naik Tanpa Sebab

Gula menambah kalori kosong dalam tubuh, terutama jika dikonsumsi dari minuman manis dan camilan. Jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik, penumpukan kalori ini mudah berubah jadi lemak, dan akhirnya menyebabkan kenaikan berat badan secara perlahan tapi pasti.


3. Jerawat dan Masalah Kulit

Tak hanya makanan berminyak, gula tinggi glikemik juga bisa memperburuk kondisi kulit. Gula memicu peradangan dan mengganggu keseimbangan hormon yang dapat menyebabkan timbulnya jerawat, terutama di area wajah.


“Gula bisa merangsang produksi minyak berlebih di kulit dan memicu jerawat,” kata Goodson.



4. Cepat Lelah dan Tidak Bertenaga

Makanan manis memang memberi energi cepat, tetapi efeknya tidak bertahan lama. Setelah mengalami lonjakan energi, tubuh justru akan mengalami penurunan tajam yang membuat Anda merasa lebih lelah dari sebelumnya.

Gejala ini sering muncul sebagai rasa kantuk atau lemas setelah makan, yang jika dibiarkan bisa mengganggu produktivitas harian.


5. Susah Tidur di Malam Hari

Konsumsi makanan manis sebelum tidur bisa mengacaukan siklus tidur alami. Gula dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur, sehingga membuat Anda lebih sulit terlelap.


"Pola tidur yang terganggu dalam jangka panjang bisa memengaruhi kesehatan secara menyeluruh," tambah Goodson.



6. Sering Lapar Meski Baru Makan

Salah satu efek tersembunyi dari konsumsi gula berlebihan adalah gangguan hormon pengatur nafsu makan, seperti leptin dan ghrelin. Gula bisa membuat tubuh kesulitan mengenali rasa kenyang, sehingga Anda jadi terus merasa lapar dan ingin ngemil.


7. Emosi Meledak dan Mudah Tersinggung

Pernah merasa mudah marah setelah makan makanan manis? Itu bukan kebetulan. Ketika kadar gula melonjak dan turun drastis, otak ikut terdampak, dan membuat kita lebih sensitif terhadap stres dan emosi negatif.


“Menjaga kadar gula tetap stabil dapat membantu mengelola emosi lebih baik,” ujar Goodson.



Apa yang Harus Dilakukan?

Jika Anda merasakan satu atau lebih dari tanda-tanda di atas, ini saatnya melakukan perubahan. Bukan berarti Anda harus berhenti total mengonsumsi gula, tapi mengurangi asupan dan memilih sumber gula alami seperti dari buah-buahan adalah langkah yang tepat.

Goodson menyarankan pola makan yang seimbang, yaitu yang kaya akan serat, protein, dan lemak sehat untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah efek negatif dari konsumsi gula berlebih.


Saatnya Lebih Bijak dengan Gula

Gula memang memberi rasa bahagia sesaat, tapi jika tak dikontrol, ia bisa menjadi musuh dalam diam yang merusak kesehatan secara perlahan. Jangan tunggu tubuh memberi alarm keras—cukupkan asupan manis dan mulailah hidup lebih seimbang hari ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved