Makin Doyan Fast Food, Makin Rentan Sakit? Waspadai Bahaya yang Mengintai Diam-diam!
Tanggal: 13 Mei 2025 21:46 wib.
Tampang.com | Gaya hidup modern yang serba cepat membuat makanan cepat saji atau fast food semakin digemari, terutama di kalangan generasi muda dan pekerja urban. Namun di balik rasa gurih dan kepraktisannya, konsumsi fast food yang berlebihan berisiko besar bagi kesehatan jangka panjang.
Fast Food Murah, Tapi Bayar Mahal dengan Kesehatan
Menurut data Kementerian Kesehatan, konsumsi makanan tinggi lemak, garam, dan gula meningkat drastis dalam lima tahun terakhir. Menu seperti ayam goreng cepat saji, burger, dan kentang goreng memang praktis dan menggugah selera, tetapi seringkali miskin nutrisi.
“Fast food bukan sekadar makanan, tapi penyebab utama pola makan tidak sehat yang meningkatkan risiko obesitas, hipertensi, dan diabetes,” ujar dr. Maya Setyaningsih, ahli gizi dari RSUP Persahabatan.
Pola Konsumsi Berubah, Penyakit Tidak Menunggu
Lonjakan konsumsi fast food paling tinggi terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Bahkan kini menjamur di kota lapis kedua, memperluas dampaknya ke semua lapisan masyarakat.
“Banyak pasien muda usia 20-an yang sudah mengalami tekanan darah tinggi dan kolesterol karena pola makan tak terkontrol,” tambah dr. Maya.
Marketing dan Diskon Membutakan Kesadaran Konsumen
Diskon dan promo besar-besaran yang ditawarkan restoran cepat saji menjadi magnet tersendiri, terutama bagi anak muda dan keluarga. Sayangnya, ini menciptakan ilusi bahwa makanan cepat saji adalah pilihan ‘aman’ dan ‘terjangkau’.
“Dengan Rp30 ribu bisa kenyang, tapi kalau sering, efeknya bisa puluhan juta untuk pengobatan di masa depan,” tegas Maya.
Solusi: Edukasi Nutrisi dan Alternatif Makanan Sehat
Pakar menyarankan agar edukasi tentang pola makan sehat ditanamkan sejak dini, baik di sekolah maupun lingkungan kerja. Pemerintah juga diharapkan aktif mendorong produsen makanan lokal menghadirkan opsi sehat yang terjangkau dan praktis.
“Kita perlu membiasakan diri dengan makanan rumahan yang bernutrisi, bukan makanan cepat tapi mematikan,” ujar Maya.
Jangan Abaikan Tubuh Sendiri demi Kenyamanan Sementara
Kenyamanan makanan cepat saji sering kali menipu. Dampaknya tidak langsung terasa, tapi bisa muncul saat tubuh sudah lemah. Menjaga pola makan sehat bukan soal tren, melainkan bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri dan keluarga.