Makanan Sehat Makin Mahal, Gaya Hidup Sehat Kini Cuma Milik Orang Berduit?
Tanggal: 17 Mei 2025 15:36 wib.
Tampang.com | Di tengah kampanye masif soal pentingnya hidup sehat, harga makanan sehat justru makin tak terjangkau. Mulai dari sayur organik, daging rendah lemak, hingga minuman sehat, semuanya dibanderol dengan harga premium. Akibatnya, pola makan sehat semakin jauh dari jangkauan masyarakat berpenghasilan rendah.
Harga Sayur Organik Setara Daging Impor
Di berbagai pasar modern, harga brokoli organik bisa mencapai Rp50 ribu per kilogram—lebih mahal dari daging ayam. Padahal, sayuran seharusnya menjadi komponen utama dalam pola makan sehat.
“Saya ingin makan sehat, tapi harga sayurnya bikin pusing,” keluh Murni, ibu rumah tangga di Depok.
Ironi Kampanye Gaya Hidup Sehat
Kementerian Kesehatan gencar mengampanyekan gizi seimbang, namun belum ada kebijakan konkret untuk memastikan bahan makanan sehat terjangkau. Subsidi pangan masih terfokus pada beras dan minyak, belum menyentuh produk segar dan bergizi tinggi.
Akses Gizi yang Tidak Merata
Data dari Riset Kesehatan Dasar menunjukkan prevalensi gizi buruk justru masih tinggi di wilayah perkotaan miskin. Ketimpangan akses terhadap makanan sehat jadi penyebab utamanya. Sementara itu, makanan cepat saji dan instan justru mudah dijangkau dan lebih murah.
Solusi: Subsidi Gizi dan Distribusi Bahan Sehat Lebih Merata
Para ahli gizi mendesak agar pemerintah memperluas skema subsidi gizi untuk keluarga berpenghasilan rendah, memperbaiki distribusi bahan pangan segar, dan memberlakukan pengendalian harga untuk produk bergizi.
“Sehat itu bukan gaya hidup elit, tapi hak semua warga negara,” tegas dr. Reza Albar, ahli nutrisi dari Universitas Indonesia.