Makanan Instan Marak Dikonsumsi, Ancaman Gizi Buruk Generasi Muda Kian Nyata!
Tanggal: 13 Mei 2025 22:14 wib.
Tampang.com | Di tengah kesibukan dan gaya hidup serba cepat, makanan instan dan ultra-proses semakin mendominasi konsumsi harian masyarakat, terutama di kalangan anak muda dan pelajar. Sayangnya, tren ini mengarah pada ancaman baru: gizi buruk yang tersembunyi di balik kemasan yang praktis.
Gizi Buruk Tak Lagi Soal Asupan yang Kurang
Menurut ahli gizi komunitas dari Universitas Indonesia, dr. Henny Arifah, gizi buruk kini tidak hanya disebabkan oleh kurang makan, tetapi juga oleh asupan tinggi kalori, rendah nutrisi yang berasal dari makanan ultra-proses seperti mi instan, sosis, nugget, dan camilan kemasan.
“Yang mereka makan memang mengenyangkan, tapi miskin vitamin, serat, dan mineral penting. Ini bahaya jangka panjang,” ujar Henny.
Data Mengerikan, 1 dari 3 Remaja Alami Malnutrisi Tersembunyi
Survei nasional pada 2024 menunjukkan bahwa 1 dari 3 remaja Indonesia mengalami hidden hunger—kekurangan mikronutrien meski berat badan mereka tampak normal atau bahkan berlebih. Kasus anemia, kekurangan vitamin D, dan masalah pencernaan meningkat signifikan di kalangan anak sekolah dan mahasiswa.
“Ini bukan kelaparan dalam arti konvensional. Ini kelaparan nutrisi,” tegas Henny.
Iklan dan Influencer Jadi Pemicu Konsumsi Tak Sehat
Salah satu penyebab lonjakan konsumsi makanan ultra-proses adalah masifnya promosi produk melalui media sosial dan endorsement influencer. Banyak remaja lebih percaya pada tren TikTok daripada panduan dari ahli gizi.
“Sayangnya, narasi soal makanan sehat kalah gaung dibanding challenge makan pedas instan atau jajanan viral,” kata Henny.
Solusi: Edukasi Gizi yang Relevan dan Akses Makanan Sehat yang Terjangkau
Ahli gizi mendorong pemerintah untuk memperbarui kurikulum pendidikan gizi agar lebih kontekstual dan menyasar kebiasaan digital anak muda. Selain itu, subsidi pangan sehat seperti buah, sayur, dan sumber protein alami juga perlu digencarkan.
Masa Depan Bergantung pada Apa yang Kita Konsumsi Hari Ini
Jika pola konsumsi tak segera berubah, generasi muda akan menghadapi krisis kesehatan yang tak kalah serius dari pandemi: stunting terselubung dan produktivitas menurun akibat gizi yang tidak seimbang.