Sumber foto: Google

Makan Sehat Kian Mahal? Gizi Seimbang Jadi Mimpi Bagi Keluarga Kurang Mampu

Tanggal: 13 Mei 2025 22:16 wib.
Tampang.com | Kenaikan harga bahan pokok sejak awal tahun 2025 membuat banyak keluarga Indonesia kesulitan memenuhi kebutuhan gizi harian. Konsumsi makanan bergizi seperti daging, ikan, dan sayur segar menjadi beban berat, terutama bagi masyarakat kelas bawah di perkotaan maupun pedesaan.

Protein dan Sayur Mulai Ditinggalkan
Survei nasional yang dilakukan oleh LIPI menyebutkan bahwa dalam 6 bulan terakhir, konsumsi sumber protein hewani di kalangan keluarga miskin turun 23%, sedangkan konsumsi sayuran segar menurun 17%. Banyak rumah tangga hanya mengandalkan karbohidrat sebagai makanan utama.

“Sekarang makan nasi dengan garam atau kerupuk sudah dianggap cukup, karena lauk mahal,” ujar Yuni, ibu rumah tangga di daerah Bekasi.

Harga Pangan Tak Terkendali, Bantuan Gizi Tak Merata
Meski ada program bantuan pangan dari pemerintah, nyatanya tidak semua daerah mendapat distribusi merata. Di beberapa wilayah, paket bantuan lebih berisi makanan instan ketimbang bahan makanan bergizi. Hal ini justru berisiko memperparah masalah gizi kronis, terutama pada anak-anak.

“Bantuan harus berbasis kebutuhan gizi, bukan asal kenyang,” kata Dr. Irwan Mardika, pakar gizi masyarakat dari IPB.

Krisis Gizi Mengintai Anak-Anak Miskin
Fenomena stunting dan anemia kini kembali meningkat di kantong-kantong kemiskinan. Padahal, Indonesia menargetkan penurunan stunting menjadi 14% pada 2024. Data terbaru menunjukkan angka tersebut stagnan, bahkan cenderung naik di daerah-daerah dengan harga pangan tertinggi.

“Kalau kondisi ini dibiarkan, target penurunan stunting hanya akan jadi angan-angan,” tegas Irwan.

Solusi: Subsidi Bahan Pokok Bergizi dan Edukasi Konsumsi Murah tapi Sehat
Pakar mendorong pemerintah untuk memberikan subsidi langsung bagi bahan pangan bergizi seperti telur, tempe, ikan, dan sayur segar. Selain itu, edukasi gizi harus digalakkan agar masyarakat tahu cara menyusun makanan sehat meski dengan bujet minim.

“Kita perlu ubah persepsi bahwa makan sehat itu harus mahal. Banyak sumber protein dan serat lokal yang terjangkau, asal tahu caranya,” tambah Irwan.

Makan Sehat Adalah Hak, Bukan Privilege
Dalam negara yang berkomitmen pada kesejahteraan rakyat, gizi seimbang tidak boleh jadi barang mewah. Pemerintah harus hadir memastikan bahwa semua warga, tak terkecuali yang miskin, bisa makan dengan sehat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved